Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf buka suara terkait keputusan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam upaya penguatan alat utama sistem senjata (Alutsista) Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia dikabarkan memborong 42 pesawat tempur Dassault Rafale dan 2 kapal selam Scorpene buatan Prancis. Hal itu, dipastikan membuat kekuatan udara Indonesia makin ngeri di mata negara tetangga.
"Pembelian pesawat tempur tersebut di tengah kebutuhan modernisasi alutsista yang mendesak sebetulnya hal yang baik," jelas Al Araf kepada GenPI.co, Senin (14/2).
Namun, menurut Al Araf, ada beberapa catatan yang harus diperjelas dan dipastikan dalam pembelian alutsista ini.
"Pertama, bahwa tipe pesawat ini memang cocok untuk memperkuat Angkatan Udara (AU) TNI. Tapi Prabowo harus juga memberi penjelasan ke publik," ungkap Al Araf.
Menurut Al Araf, Prabowo Subianto perlu menjelaskan terkait keputusan yang diambilnya dalam memborong pesawat tempur tersebut.
"Pemerintah khususnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto harus menjelaskan apa kelebihannya pesawat ini dari produk lain," jelasnya.
Tidak hanya itu, menurut Al Araf, bahwa pembelian pesawat tempur ini juga harus menjawab kebutuhan TNI dalam menjawab tantangan perang di masa datang.
"Artinya pembelian Rafale ini tidak boleh underspec dan harus berteknologi mutakhir, yakni Rafale generasi terakhir (F4)," beber Al Araf.
Sebelumnya, Prabowo Subianto dikabarkan membeli pesawat tempur dan kapal selam dari Prancis untuk memperkuat cakupan kerjasama pertahanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat