Ledakan Hebat dan Kebakaran Terjadi di Pangkalan Militer Iran, Ulah Baru Israel?
Ledakan hebat dan kebakaran terjadi di sebuah pangkalan militer Iran di kawasan barat negeri itu, media terkait pemerintah Nournews melaporkan pada hari Senin (14/2/2022).
Itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kebakaran dan kecelakaan yang mempengaruhi infrastruktur negara itu dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Rakyat Iran Rayakan 43 Tahun Garda Revolusi Islam, Pidato Presiden Menggelegar
Kebakaran terjadi di sebuah gudang yang penuh dengan oli mesin dan bahan-bahan yang mudah terbakar di sebuah pangkalan milik Pengawal Revolusi paramiliter Iran.
Gudang tersebut terletak di provinsi barat Kemranshah, Nournews melaporkan.
Laporan itu menambahkan, kebakaran tersebut merusak sebuah gudang tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Penyelidik sedang mencari penyebab dan perinciannya.
Sehari sebelumnya, laporan yang belum dikonfirmasi menyebar secara online tentang beberapa ledakan yang terdengar di Kermanshah utara, lokasi strategis di Iran dengan berbagai situs rudal dan militer.
Situs militer dan nuklir yang sensitif telah menjadi target serangan dalam beberapa tahun terakhir, yang dituduhkan Iran dilakukan oleh Israel.
Kebakaran itu terjadi saat kegiatan Iran atas negosiasi atas program nuklirnya yang berlanjut di Wina minggu ini.
Kesepakatan 2015 yang memberikan keringanan sanksi Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya runtuh hampir empat tahun lalu.
Hal itu terjadi ketika mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian itu dan memberlakukan kembali sanksi yang menghancurkan.
Setelah berbulan-bulan kemajuan yang lambat, para diplomat mengatakan negosiasi nuklir mencapai fase yang menentukan.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Senin (14/2) mengatakan jika Amerika Serikat dan Eropa kembali ke komitmen mereka, kesepakatan yang baik dan "jangka pendek" adalah mungkin.
“Kami sedang terburu-buru untuk mencapai kesepakatan yang baik tetapi dalam kerangka negosiasi rasional dan mencapai hak dan kepentingan rakyat Iran,” kata diplomat Iran.
Amirabdollahian mengatakan jika pihak lain mengancam dan memperingatkan Iran bahwa ini akan menjadi putaran terakhir pembicaraan, maka tidak akan ada negosiasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: