Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akun Wadas_Melawan Sempat Ditangguhkan, Amnesty Internasional Indonesia Bilang...

Akun Wadas_Melawan Sempat Ditangguhkan, Amnesty Internasional Indonesia Bilang... Kredit Foto: Unsplash/ freestocks
Warta Ekonomi, Jakarta -

Amnesty Internasional Indonesia menyayangkan masih adanya serangan dan dan intimidasi digital terhadap warga dan aktivis Wadas. Salah satunya dengan penangguhan akun Twitter Wadas_Melawan dan tujuh akun Twitter milik aktivis Wadas lainnya. Meski demikian, pantauan terbaru, akun ini sudah dapat diakses kembali.

Terkait hal itu, Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena mengingatkan pemerintah dan aparat penegak hukum harus serius menanggapi terus berulangnya kekerasan kepada warga dan aktivis pembela Wadas. Kekerasan yang dialami kini yakni serangan digital terhadap aktivis, pembela HAM, serta warga yang mengekspresikan kritik terhadap kekuasaan.

“Membiarkan kasus-kasus ini terus terjadi tanpa mengambil langkah yang konkrit untuk menyelidiki, menyelesaikan serta mencegah kasus seperti ini terjadi lagi sama saja dengan membiarkan pembungkaman warga," kata Wirya dalam keterangannya, Kamis (17/2).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Berkunjung ke Desa Wadas, Pengamat Sampai Sebut Nasi dan Bubur!

Walaupun Kemenkominfo membantah menutup akun Wadas_Melawan dan akun warga serta aktivis pembela Wadas, sayangnya saat ini memang belum ada kejelasan siapa yang bertanggungjawab tentang alasan penangguhan akun-akun tersebut. Namun, isu ini tetap perlu disikapi serius mengingat adanya tren serangan dan intimidasi digital terhadap aktivis dan pembela HAM.“Kami mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk melindungi kebebasan berekspresi dengan memastikan warga dapat mengungkapkan pendapatnya secara damai, termasuk di dunia maya," imbuhnya.

Menurut informasi yang diterima Amnesty dari warga Wadas, pada tanggal 16 Februari pagi, pengelola akun Twitter Wadas_Melawan dikabarkan mendapat notifikasi bahwa akun tersebut ditangguhkan. Tujuh akun pribadi lainnya yang dimiliki oleh warga Wadas yang aktif menyuarakan isu Wadas juga dikabarkan turut ditangguhkan.

Sebelumnya, pada 9 Februari, polisi menjadikan tiga warga Wadas sebagai saksi dalam kasus dugaan pelanggaran UU ITE terkait akun Wadas_Melawan yang telah dinaikkan ke tingkat penyidikan. Akun tersebut banyak mengunggah video tentang situasi di Wadas.

Akun Instagram LBH Yogyakarta, yang menjadi pendamping hukum bagi sebagian warga Wadas, juga diduga sempat diretas pada 8 Februari. Sementara diskusi yang diadakan oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) tentang Wadas pada tanggal 12 Februari juga diduga sempat diretas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: