Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag Beri Kabar Gembira Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Apa Itu??

Mendag Beri Kabar Gembira Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Apa Itu?? Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan pasokan minyak goreng (migor) kemasan akan kembali normal paling lambat akhir Februari ini. Keyakinan Mendag ini merujuk pada membaiknya produksi dan distribusi yang sempat tersendat untuk menyesuaikan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).

Lutfi menyampaikan itu saat melakukan peninjauan di Pasar Pabaeng-baeng, Makassar, Kamis (17/2). Kebutuhan masyarakat terhadap minyak goreng sebesar 280 juta liter. "Sampai Selasa (15/2) sudah dipenuhi sepertiganya. Ada 63 juta liter sudah didistribusikan dan ini berangsur membaik," kata Lutfi, kemarin. 

Lutfi mengakui, ada kendala pada kelancaran operasi produksi dan pendistribusian minyak goreng di pasaran. Dia menyebut kendala tersebut kini sudah teratasi. 

Mantan dubes RI untuk Amerika Serikat tersebut pun menjanjikan pasokan bakal normal mulai pekan depan. "Paling lambat akhir Februari semuanya normal kembali. Sebenarnya, setok minyak goreng tidak ada masalah, yang terjadi adalah penyesuaian harga dalam dua pekan kemarin," kata Lutfi.

Kemendag telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi persoalan tingginya harga minyak goreng. Sebelumnya, Kemendag memberlakukan kebijakan minyak goreng subsidi di toko ritel.

Kebijakan itu kemudian diganti dengan menetapkan tiga harga eceran tertinggi untuk minyak goreng curah, kemasan sederhana, dan kemasan premium. Namun berbagai kebijakan ini belum memperlihatkan hasil. Warga di Jawa dan luar Jawa masih mengeluhkan migor langka dan mahal. 

Mendag mengatakan, penyesuaian harga erat kaitannya dengan distribusi barang. Hal itu pula yang menjadi alasannya melakukan peninjauan ke pasar-pasar di daerah, salah satunya di Kota Makassar.

Berdasarkan hasil peninjauannya, stok minyak goreng curah masih tersedia dengan harga menuju Rp 11.500 per liter sesuai ketentuan pemerintah. Mengenai masih sulitnya menemukan minyak goreng kemasan premium di lapangan, Mendag kembali menekankan bahwa dalam dua pekan ke depan distribusinya akan kembali normal.

Apalagi, proses pendistribusian dari Jawa ke Makassar sudah mulai dilakukan pada Selasa (16/2). "Hasil pemantauan kami di berbagai tempat, untuk minyak goreng curah ini tidak ada masalah dan stoknya tersedia. Yang kurang itu minyak goreng kemasan," ujar Lutfi. 

Ia mengatakan, umumnya masyarakat lebih banyak membeli minyak goreng kemasan karena dianggap lebih praktis dan higienis. Sementara itu, minyak goreng curah yang harganya sedikit lebih murah hanya diminati sedikit kalangan masyarakat.

"Minyak goreng curah dengan harga terjangkau tetap ada, yang tidak ada itu paket premium dan sederhana. Kelancaran operasinya itu terganggu dan ini kembali mulai lancar," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: