PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) menyalurkan total kredit sebesar Rp101,77 triliun di sepanjang tahun 2021. Angka ini turun 3,3% dibandingkan Rp105,27 triliun di tahun 2020, namun bertumbuh 3,0% secara kuartalan.
Hal ini sejalan dengan berangsurnya pemulihan ekonomi dan perbaikan kinerja kredit nasabah yang diikutsertakan ke dalam program restrukturisasi, dan tercermin terutama pada kredit segmen Global Banking yang tumbuh 1,4% menjadi Rp35,00 triliun di tahun 2021 dari Rp34,50 triliun di tahun 2020.
Meskipun total kredit segmen Community Financial Services (CFS) mengalami penurunan sebesar 5,6% menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, secara kuartalan kredit segmen CFS tumbuh positif sebesar 2,4%, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel. Sementara, Kredit CFS Non-Ritel turun 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan. Baca Juga: Mantap, Laba Bersih Maybank Indonesia Melesat 29,9% Sepanjang 2021
Demikian juga kinerja segmen kredit CFS Ritel yang tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis di segmen tersebut. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.
Sementara itu, total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan. Profil pendanaan Bank terus menguat di sepanjang 2021, didukung strategi Bank untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Bank untuk menghimpun simpanan nasabah.
Bank mampu meningkatkan CASA sebesar 18,5% menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya. Bank juga berhasil menurunkan simpanan berjangka (time deposits) sebesar 12,4% dari Rp69,22 triliun menjadi Rp60,63 triliun pada Desember 2021.
Sementara, rasio CASA Bank meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian tersebut, maka posisi likuiditas Bank tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) berada di posisi yang sehat, pada level 76,3%. Sementara, Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja), tercatat sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100,0%.
Posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya. Total modal Bank tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: