Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Parlemen Iran Layangkan Syarat-syarat Keras untuk Barat, Sayang Tidak Bisa Dihindari!

Parlemen Iran Layangkan Syarat-syarat Keras untuk Barat, Sayang Tidak Bisa Dihindari! Kredit Foto: Instagram/Ebrahim Raisi
Warta Ekonomi, Teheran -

Parlemen Republik Islam Iran telah menetapkan enam syarat bagi Teheran untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan global dalam sebuah surat kepada Presiden Ebrahim Raisi yang diterbitkan pada Minggu, kantor berita resmi negara itu IRNA melaporkan.

Surat yang ditandatangani oleh 250 dari 290 anggota parlemen itu menyatakan bahwa AS dan pihak-pihak di Eropa harus menjamin bahwa mereka tidak akan keluar dari perjanjian yang dihidupkan kembali, atau memicu "mekanisme snapback (berlakunya kembali keputusan awal)" yang secara otomatis memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran jika melanggar kepatuhan nuklir.

Baca Juga: Ayatollah Khamenei Tegas Bangsa Iran Ogah Setop Kembangkan Nuklir Sampai Barat dan Amerika...

"Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu dan memberi penekanan pada kepentingan nasional dengan tidak berkomitmen pada kesepakatan apa pun tanpa memperoleh jaminan yang diperlukan terlebih dahulu," kata anggota parlemen dalam surat itu.

Pernyataan itu muncul di tengah langkah terakhir untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 di Wina, yang dapat mengarah pada kesepakatan "segera", menurut seorang pejabat senior Uni Eropa.

Syarat-syarat dari parlemen seperti itu pada saat yang genting berisiko membatasi ruang bagi perunding Iran untuk bermanuver di Wina dan membahayakan kesepakatan akhir.

Parlemen Iran juga membuat syarat bahwa kembalinya kesepakatan hanya boleh dilanjutkan jika semua sanksi dicabut, termasuk yang berkaitan dengan terorisme, teknologi rudal, dan hak asasi manusia.

Selain itu, anggota parlemen pertama-tama ingin mengonfirmasi bahwa Iran menerima uang dari ekspornya, sebelum pemerintah kembali ke kepatuhan nuklir, pernyataan itu menambahkan.

Parlemen Iran didominasi oleh faksi garis keras yang setia kepada otoritas politik tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: