Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPN V Sudah Mengantongi 10 Sertifikat RSPO

PTPN V Sudah Mengantongi 10 Sertifikat RSPO Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, PTPN V tercatat telah mengantongi 10 sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yakni terdiri dari sembilan PKS dan satu unit pabrik inti sawit atau palm kernel mill (PKO). 

Tahun ini, perusahaan menargetkan seluruh anak perusahaan yakni 12 PKS dan satu PKO mengantongi sertifikasi RSPO. 

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, PTPN Group Salurkan 2,75 Juta Liter Buat Operasi Pasar

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko Santosa mengatakan, “Kami menargetkan seluruh PKS dan PKO PTPN V segera bersertifikat RSPO, sebagaimana seluruh pabrik kami telah mengantongi sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)". 

Jatmiko menambahkan, bahwa industri kelapa sawit bukan hanya terbatas sebagai komoditas strategis dan prospektif untuk meningkatkan ekonomi dan mengentaskan kesenjangan di masyarakat, melainkan juga harus berbasis lingkungan. 

Selain fokus melaksanakan praktik berkelanjutan pada bisnis inti perusahaan, PTPN V juga turut mendorong para petani mitra binaan dalam melaksanakan praktik budidaya perkebunan sawit lestari dan memperoleh sertifikasi RSPO. Dengan begitu, para petani dan perusahaan akan memperoleh keuntungan baik dari sisi produktivitas maupun penjualan atas produk sawit melalui penerapan praktik budidaya perkebunan yang berkelanjutan. 

Untuk tahap awal terdapat tiga koperasi unit desa (KUD) berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau yang mengikuti program sertifikasi ISPO dan RSPO. Ketiganya yakni KUD Karya Mukti di lahan seluas 874 hektare, Dayo Mukti di lahan seluas 706 hektare, dan KUD Tani Sejahtera dengan lahan seluas 856 hektare.

Baca Juga: PTPN III (Persero) Ciptakan Inovasi Informasi Digital Penyelamatan Aset Negara

“Total luas lahan petani mitra yang menjalani sertifikasi RSPO dan ISPO perdana tahun ini mencapai 2.436 hektare,” ungkap Jatmiko, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Senin (21/2/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: