Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Patra Niaga Bakal Rugi Besar Bila Harga BBM Subsidi dan Elpiji Subsidi Tidak Naik

Pertamina Patra Niaga Bakal Rugi Besar Bila Harga BBM Subsidi dan Elpiji Subsidi Tidak Naik Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subdisi bakal bikin PT Pertamina Patra Niaga rugi besar jika tidak ada koreksi harga naik dan menyesuaikan dengan kenaikan dan tingginya harga minyak dunia.

Sofyan Zakaria, Pengamat Energi dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) mengatakan bahwa kerugian besar PT Pertamina Patra Niaga sebagai badan usaha yang menjalankan bisnis pengadaan BBM dan elpiji akan menimbulkan masalah bagi pengadaan BBM dan juga elpiji.

Baca Juga: Resmi Harga BBM Non Subsidi Ini Naik, Tanya Sofyano: Pertalite Kapan Nyusul?

"Jika ternyata Terbukti PT Pertamina Patra Niaga rugi dalam berbisnis BBM dan elpiji non subsidi, maka ini bisa pula dinilai sebagai kegagalannya sebagai sub holding commercial and trading milik Pertamina," ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Senin 21/2/2022. 

Jika Patra Niaga mengalami kerugian dari bisnis BBM dan elpiji subsidi, maka ini akan menimbulkan masalah besar karena Sejatinya PT Pertamina Patra Niaga bukanlah BUMN.

"Hal ini yang nyaris hampir tak disadari," ujar Sofyan.

Jika kerugian bisnis BBM dan elpiji non subsidi Patra Niaga berlangsung begitu lama tanpa ada dorongan dari pemerintah untuk mengatasi, maka ini bisa dianggap sebagai kegagalan program sub holding yang dilakukan terhadap Pertamina.

"Pemerintah termasuk DPR RI harusnya mendorong PT Pertamina Patra Niaga agar bisa menjalankan apa yang diamanahkan dalam Perpres Nomor 69 Tahun 2021 tentang Penyediaan dan Harga Jual Eceran BBM. Artinya sepanjang yang dijual adalah BBM umum atau BBM subsidi maka Harga Jual Eceran BBM Umum di titik serah untuk setiap liternya dihitung dan ditetapkan oleh badan usaha," papar Sofyan.

PT Pertamina Patra Niaga sudah sejak lama menjual Harga BBM Umum dan BBM Subsidi Jenis Pertalite RON 90 dengan harga Rp7.650/liter. Sedangkan SPBU Vivo menjual bbm subsidi RON 89 dengan harga Rp8.900/liter.

Patra Niaga menjual Pertamax RON 92 dengan harga Rp.9.000/liter sementara SPBU Shell menjual dengan harga Rp12.990/liter demikian pula dengan AKR yang menjual Rp12.900/liter.

Dengan Perpres nomor 69 Tahun 2021 harusnya penyesuaian harga jual BBM Non susbsidi Pertalite dan pertamax 92 juga elpiji non subsidi Bright Gas dapat disesuaikan dan juga tidak bisa dilarang dengan alasan apapun.

"Pertalite BBM non subsidi yang banyak di pergunakan oleh masyarakat  jika koreksi kenaikan harganya dianggap menimbulkan masalah maka harusnya Pertalite ditetapkan saja sebagai BBM subsidi dan BBM premium dihapuskan," tutup Sofyan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: