Peluncuran Stablecoin XIDR Indonesia Oleh StraitsX, untuk Modernisasi Aksesibilitas Keuangan
StraitsX, platform aset digital Asia Tenggara yang dikembangkan oleh Xfers, sebuah perusahaan fintech berbasis di Singapura yang memiliki lisensi dari Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk penerbitan uang elektronik, hari ini, Rabu (23/02) mengumumkan peluncuran “StraitsX Business Account” untuk stablecoin XIDR di Indonesia.
Akun Bisnis StraitsX ini menyediakan infrastruktur dan solusi aset digital yang terjangkau, mudah diakses, dan developer-friendly bagi 62 juta bisnis di Indonesia, mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM) hingga perusahaan multinasional (MNC).
Baca Juga: Dapat Dukungan Penuh Amazon Web Service (AWS) DCI, Bank BJB Siap Terapkan Ekosistem Digital Masif
Head of StraitsX, Aymeric Salley mengatakan, sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan agenda digital yang lebih inklusif dan adil, tujuan StraitsX adalah untuk membangun ekosistem aset digital yang kuat dan dapat dioperasikan oleh mitra lokal dan internasional secara terpercaya.
"Stablecoin StraitsX Indonesia (XIDR) memiliki potensi besar dalam ekosistem keuangan global, selain fungsi utamanya dalam transaksi cryptocurrency di blockchain publik. Berkat keunggulan teknologi blockchain, stablecoin dapat membantu memfasilitasi pengiriman aset digital kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja dalam hitungan menit tanpa perantara apa pun, sehingga memberikan opsi pengiriman yang lebih cepat dan lebih murah," ujar Aymeric dalam acara yang diselenggarakan secara virtual.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 telah mendorong bisnis di Indonesia untuk mengadopsi layanan pembayaran digital. Fenomena ini membuka lebih banyak peluang bagi usaha kecil dan menengah (UKM), pengusaha di pedesaan, pengusaha tunggal, dan bisnis daerah untuk mengadopsi sistem pembayaran tanpa uang tunai (cashless).
"Secara regional, 28% pedagang digital percaya bahwa mereka tidak akan berhasil menghadapi pandemi jika bukan karena platform transaksi digital. Saat ini, sekitar 98% pedagang menerima pembayaran digital sehingga membuat posisi layanan keuangan digital menjadi semakin penting," katanya.
Menurut datareportal.com, sebesar 51,1% dari 270 juta penduduk Indonesia masuk dalam kategori underbanked atau unbanked, sedangkan tingkat penetrasi internet hanya mencapai 73,3%. Dengan pertumbuhan fintech, blockchain, dan aset digital Indonesia yang luar biasa pesat, permintaan untuk stablecoin berdenominasi rupiah Indonesia yang andal dan kompatibel semakin tinggi.
Maka dari itu, Aymeric mengatakan XIDR hadir untuk memberikan cara yang mudah dan aman bagi orang-orang yang tidak memiliki rekening bank untuk mengakses layanan keuangan. Langkah ini merepresentasikan upaya XIDR untuk memberdayakan, mendemokratisasi, dan mempercepat akses ke aset digital bagi individu dan bisnis di wilayah Asia dan sekitarnya.
Sejalan dengan itu, Business Development Manager StraitsX Indonesia, Kinansyah Pramaditia mengatakan pandemi COVID-19 telah membuka peluang bagi Indonesia untuk mempercepat adopsi teknologi digital. Hal ini terlihat dari aktivitas ekonomi digital di Indonesia yang terus meningkat sehingga membuat permintaan untuk aset digital muncul tidak hanya dari investor kripto, tetapi juga dari pelaku usaha di Indonesia.
"Dari perspektif yang lebih luas, tren tersebut juga menunjukkan bagaimana bisnis dan industri dapat mendorong inklusi keuangan, di mana literasi digital memegang peranan penting,” kata Kinansyah.
Ia menjelaskan XIDR bertujuan untuk menjadi stablecoin rupiah Indonesia yang paling hemat biaya sekaligus menawarkan utilitas maksimum kepada pemiliknya. Proses pencetakan dan penukaran XIDR ke Rupiah dapat dilakukan secara gratis melalui platform StraitsX, dengan biaya transaksi on-chain yang dibatasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: