Perang Dimulai Usai Rusia Serang Ukraina, China Bersuara Lantang
Perang dunia dimulai ketika Rusia serang Ukraina, China pun langsung bersuara lantang.
Suara lantang yang dikeluarkan oleh pemerintah China ditujukan kepada para warga negaranya yang berada di Ukraina.
Baca Juga: Rusia-Ukraina Meradang, Rupiah Angkat Tangan Lawan Banyak Mata Uang
Pemerintah China dengan tegas mengatakan kepada warga negaraya yang berada di Ukraina untuk tidak keluar rumah di tengah situasi mencekam setelah negara itu diinvasi oleh Rusia.
"Jika terjadi kekacauan dan situasi tidak terkendali, terutama jika ada kerusuhan serius di kota, keluar ke jalan (Anda) bisa menjadi sasaran serangan," demikian peringatan Kedutaan Besar China di Ukraina, Kamis (24/2).
"Oleh sebab itu, yang terbaik adalah tinggal di dalam rumah dan menjauh dari jendela dan kaca agar tidak mengalami luka-luka," tambahnya.
Kedutaan juga meminta warga dan pelaku usaha asal China untuk tetap tenang dan memastikan keselamatannya.
Jika melakukan perjalanan jauh, kedutaan mengingatkan agar warga memastikan ketersediaan stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan mereka di sepanjang rute perjalanan.
Kedutaan China kabarnya akan terus memantau perkembangan situasi di Ukraina.
Seperti diketahui sebelumnya, ledakan terjadi di berbagai kota di Ukraina setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan operasi militer di Ukraina timur pada Kamis (24/2).
Sebelumnya Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Zhang Jun, menyerukan semua pihak yang terlibat dalam krisis Ukraina menahan diri guna menghindari eskalasi krisis lebih lanjut.
"China percaya pintu untuk mencari jalan damai bagi Ukraina masih belum sepenuhnya tertutup. Untuk menghindari konflik lebih lanjut China akan terus mendorong pembicaraan damai," ujarnya dikutip media China.
Menurut dia, konflik di Ukraina memiliki catatan sejarah yang rumit dan perkembangan situasi yang terjadi merupakan dampak dari berbagai faktor yang sangat kompleks.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto