Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Organisasi CSTO Jadi Perbincangan Usai Invasi Rusia, Penjelasannya Wajib Disimak

Organisasi CSTO Jadi Perbincangan Usai Invasi Rusia, Penjelasannya Wajib Disimak Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Organisasi Traktat Keamanan Kolektif atau Collective Security Treaty Organization yang disingkat CSTO baru-baru ini menjadi perbincangan setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina. Lalu apa itu CSTO?

CSTO juga disebut-sebut menjadi saingan NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization. Bagaimana bisa begitu? Untuk tahu lebih banyak tentang apa itu CSTO, simak penjelasannya berikut ini.  

Baca Juga: Awas, Presiden Siap Mobilisasi Rakyat Ukraina buat Hadapi Pasukan Rusia

Sebelum mencuat karena perang Rusia-Ukraina ini, CSTO juga telah memutuskan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaiannya ke Kazakhstan di tengah aksi protes yang berkecamuk di negara Asia Tengah itu pada awal tahun 2022 ini.

Beberapa unit CSTO dikatakan telah beroperasi di Kazakhstan untuk membantu menjaga ketertiban dan menstabilkan situasi di negara yang dilanda protes setelah menerima permintaan bantuan dari pemerintah.

Mengenal Apa itu CSTO

Banyak yang penasaran, apa itu CSTO? Berikut ini sekilas informasi mengenai organisasi yang dipimpin oleh Rusia yang dikutip dari Sputnik.

CSTO ini dibentuk antara tahun 1992 dan 2002 lalu, mencakup negara-negara pecahan-Soviet seperti Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Semua negara peserta setuju untuk tidak menggunakan ancaman kekerasan dan agresi terhadap salah satu negara dipandang sebagai agresi terhadap semua anggota CSTO. Tujuan pembentukan CSTO ini kurang lebih sama dengan NATO, hanya berbeda pada negara-negara anggotanya. 

Aliansi ini menggunakan apa yang disebut kepresidenan "berputar", dengan setiap negara anggota akan memimpin kelompok itu secara bergantian setiap tahun. Keputusan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian CSTO diumumkan oleh Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dewan Keamanan Kolektif CSTO.

Meskipun kepemimpinannya berganti-ganti, tapi kantor pusat CSTO berada di Moskow Rusia. Sementara itu, dalam  konflik Rusia-Ukraina maka jelas aliansi militer yang mendukung aksi Rusia adalah CSTO.

Sikap CSTO ini tentu akan berseberangan dengan NATO. Apalagi Ukraina disebut-sebut sangat ingin menjadi bagian dari anggota NATO.

Bahkan dilansir Washingtonpost, Jumat (25/2/2022), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menyebut aksi Rusia terhadap Ukraina sebagai tindakan perang yang brutal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: