Pernyataan serupa juga datang dari Direktur Eksekutif Centre of Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi. Dedek merasa klaim Lieus itu tidak logis, sebab ketika kerusuhan 1998, FPI sama sekali belum terbentuk.
Dihimpun dari berbagai sumber, FPI didirikan Rizieq Shihab pada 17 Agustus 1998, sedangkan kerusuhan 1998 itu pecah pada pada 4 Mei tahun itu. Itu artinya FPI berdiri setelah peristiwa ini mengguncang sejumlah wilayah Indonesia.
Lantaran FPI belum lahir ketika kerusuhan 1998, lantas Dedek mengatakan jangan sampai Lieus salah sebut, kemungkinan masyarakat Tionghoa ketika dibantu oleh kelompok pedagang minyak wangi asal Petamburan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat