Direktur Utama SHS Maryono berharap dukungan dari pihak pemerintah untuk kesuksesan program cofiring ini terutama dari sisi kebijakan dan regulasi terkait penyediaan biomassa.
Sumber energi biomassa yang berasal dari sekam padi berupa pelet sekam yang akan menjadi sumber bahan bakar sangat besar potensinya di mana jumlahnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan program pemerintah dalam produksi pertanian.
Baca Juga: Kokoh untuk Konstruksi, PLN Gunakan FABA Jadi Bahan Jalan Tol!
"Untuk itu, PT SHS berkomitmen untuk mendukung program energi baru terbarukan melalui pengembangan industri pelet sekam, karena SHS sendiri memiliki 14 pabrik beras yang tersebar hampir di seluruh Indonesia" papar dia.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan, pasar energi merupakan terobosan pasar baru dalam bisnis kehutanan dan kepastian pasokan dalam jangka panjang merupakan faktor yang krusial dalam melayani pasar energi.
Sampai tahun 2021 telah dilakukan pengembangan hutan tanaman energi seluas 31.136 Ha yang tersebar di 15 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani. Perhutani berkomitmen untuk mengembangkan industri biomassa yang kompetitif dan sustainable untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan dan memenuhi komitmen penurunan emisi karbon.
"Perhutani akan melanjutkan pembangunan hutan tanaman energi sesuai RJPP, membangung industri biomassa, melakukan sertifikasi pengelolaan hutan lestari dan industri pengolahan (skema PHPL dan FSC), untuk memastikan sustainability pasokan biomassa dalam jangka panjang," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar