Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minta Ada Sertifikat Penceramah, Ruhut Diteriaki Tokoh NU: Urus Agamamu, Jangan Urus Agama Kami!

Minta Ada Sertifikat Penceramah, Ruhut Diteriaki Tokoh NU: Urus Agamamu, Jangan Urus Agama Kami! Kredit Foto: Twitter/Ruhut Sitompul
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan alias Gus Umar meminta politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul untuk tidak ikut campur dengan urusan umat Islam.

Itu disampaikan Gus Umar merespons desakan Ruhut Sitompul yang meminta  Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas segera mengeluarkan sertifikat penceramah untuk mencegah radikalisme.

“Woi ruhut sitompul urus agamamu jangan urus agama kami,” kata Gus Umar di akun twitternya  dikutip Populis.id Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: PDIP Tegaskan Sikap Tolak Pemilu Diundur, Ruhut Puji Megawati: Harus Diteladani Semua Parpol!

Dalam cuitan terpisah,Gus Umar juga menyentil keras KSAD Dudung Abdurachman yang juga ikut berbicara penceramah radikal. Gus Umar mengaku heran TNI ikut campur dalam urusan agama.

“Apa sih ukuran ustad radikal pak Dudung? Knp bapak sering bgt bicara agama pak?” katanya.

Seperti diketahui, Jenderal Dudung menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak sembarang mengundang penceramah.

Dudung memerintahkan jajarannya untuk berhati-hati dalam memilih penceramah, termasuk untuk pihak keluarga.

Dudung mengaku pihaknya sepakat dengan instruksi dari Jokowi, agar lebih berhati-hati ketika mengundang penceramah.

Sebab, bila asal mengundang, nantinya malah mendapatkan penceramah yang sudah terpapar paham radikalisme.

Hal tersebut disampaikan Dudung sebelum memimpin Rapat Pimpinan TNI AD Tahun 2022 yang digelar di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Maret 2022.

“Itu juga menjadi satu poin yang nanti akan saya sampaikan kepada para pangdam para danrem ya. Jangan sampai salah-salah kita memilih atau mengundang orang penceramah yang kemudian rupanya orang itu sudah terpapar radikalisme,” ujarnya.

Sehingga, paham-paham semacam itu, kata Dudung, tidak akan masuk ke dalam keluarga.

“Sehingga jangan sampai ini pemahaman-pemahaman yang tidak bagus itu sampai ke keluarga besar kita,” imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: