Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tempuh Waktu Belasan Jam, Ini Jalan Panjang WNI Pulang dari Ukraina

Tempuh Waktu Belasan Jam, Ini Jalan Panjang WNI Pulang dari Ukraina Kredit Foto: Twitter/KakaKeyo

Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra yang ikut menyambut kepulangan WNI menyatakan, Menhan Prabowo Subianto terus berkoordinasi dengan Kemenhan Rusia agar proses evakuasi WNI dapat terus berjalan dengan aman.

Herindra juga memastikan, Prabowo terus berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri agar proses evakuasi WNI berjalan lancar.

“Kami menyampaikan bahwa pada kegiatan evakuasi ini, Bapak Menhan selalu berkoordinasi dengan Ibu Menlu,” ujar dia.

Satuan Bravo 90 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU dilibatkan dalam misi penjemputan WNI yang tinggal di Ukraina. Para WNI yang merupakan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev, Ukraina itu harus menempuh perjalanan darat ke Bucharest, Rumania, sebelum dipulangkan ke Jakarta.

Mereka harus meninggalkan Ukraina. Demi keselamatan, mereka dievakuasi ke Rumania sebelum tentara Rusia sampai Kiiv dan menguasai ibu kota Ukraina.

Seorang perwira tinggi Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau) membenarkan jika ada pasukan khusus TNI AU yang ikut dalam tim penjemputan WNI.

"Ada unit yang ikut penjemputan, keterangan resmi di Kementerian Luar Negeri," demikian penjelasan sang pati saat dikonfirmasi Republika dari Jakarta, Kamis (3/3).

Indonesia Setuju

Indonesia menjadi bagian dari 141 negara yang menyetujui resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meminta Rusia menghentikan serangan ke Ukraina. Di sisi lain, Rusia bergabung dengan Belarus, Eritrea, Korea Utara, dan Suriah memberikan suara menentang resolusi PBB. Sebanyak 35 anggota, termasuk Cina, memilih abstain.

“Seperti yang diketahui, 141 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih banyak yang dipertaruhkan, bahkan daripada konflik di Ukraina sendiri. Ini adalah ancaman bagi keamanan Eropa dan seluruh tatanan berbasis aturan,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: