Mantap Banget! MUI Sepakat sama Jokowi soal Bahaya Radikalisme di Jajaran TNI-Polri: Sasaran Utama..
Gus Najih ini melanjutkan, semangat beragama yang tinggi ini tentunya harus diimbangi dengan ilmu yang mumpuni juga sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa Allah SWT membenci terhadap kebodohan.
“Artinya, orang yang semangat beragama juga harus semangat menambah ilmu, memperdalam ilmu agar supaya dia beragama yang benar,” ujar Pendiri Center for Research and Islamic Studies (CRIS) Foundation ini.
Ia menegaskan, hal itu harus mendapat perhatian. Apalagi oknum penceramah radikal sudah mulai masuk dan menginfiltrasi aparat dan instansi negara melalui majelis dan pengajian. Karena itu, harus dilakukan evaluasi terkait penceramah tersebut.
Gus Najih mengatakan, ada banyak faktor yang membuat instansi negara kerap ‘kecolongan’ menjadikan oknum penceramah radikal sebagai narasumber dalam majelis.
“Pertama adalah faktor ketidaktahuan. Mungkin hanya berdasarkan bahwa penceramah itu populer atau mudah diundang. Kedua, bisa jadi karena memang sudah terpapar,” jelasnya.
Menurut alumni Universitas Ahmad Kuftaro, Damaskus Suriah ini, perlu ditanamkan kesadaran dan pengetahuan untuk dapat mengenali para pemuka agama moderat yang membawa kepada konsep agama sebagai rahmat.
“Sebetulnya tidak sulit, bisa saja dengan mendengarkan atau melihat rekaman ceramahnya di YouTube atau media sosial di internet. Parameternya, Islam yang rahmatan lil alamin. Kita punya modal besar, ulama dari ormas moderat yang diundang dan Insya Allah membawa kebaikan,” ujar Gus Najih.
Apalagi, lanjutnya, manusia dibekali dengan intuisi dan hati nurani untuk mengenali kebaikan dan penyimpangan. Sehingga jika ajaran agama tidak membawa rahmat dan kebaikan, maka bisa jadi hal tersebut hanya sekadar nafsu dan kepentingan politik semata.
Ketika itu tidak membawa rahmat dan kebaikan, pasti itu bukan Islam. Maka dari itu meskipun diatasnamakan Islam, tapi bisa jadi itu adalah nafsu, bisa jadi adalah kepentingan politik,” tegas Najih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: