Beda Pemahaman Warga Rusia dan Ukraina Terhadap Situasi Perang, Soal Ini Krusial
Media Rusia mengatakan serangan terhadap warga Ukraina bukan dilakukan pasukan Rusia. Tapi dari nasionalis Ukraina yang menggunakan warga sipil sebagai tameng.
Stasiun televisi pemerintah Rusia membenarkan perang dengan menyalahkannya pada agresi Ukraina. Mereka tidak menyebut serangan sebagai invasi tapi "operasi pembebasan khusus." Setiap media Rusia yang menggunakan kata "perang", "invansi", "serangan" akan diblokir oleh regulator komunikasi Rusia.
Alasannya karena dengan "sengaja menyebarkan informasi palsu mengenai aksi personil militer Rusia" di Ukraina. Kini undang-undang baru yang sudah disah parlemen Rusia dapat membuat orang yang dituduh menyebarkan berita "palsu" mengenai pasukan Rusia dapat dipenjara hingga 15 tahun.
Sebagian warga Rusia turun ke jalan sebagai bentuk protes menolak invasi. Tapi tidak ada berita tentang demonstrasi itu di stasiun televisi Rusia.
Mykhailo yang merupakan pengusaha kuliner terkenal tidak memiliki waktu untuk menonton berita invasi di stasiun televisi Rusia. Ia mengatakan sejak tembakan di Ibukota Kiev dimulai ia dan istrinya fokus melindungi putri mereka yang berusia enam tahun dan putra yang masih bayi.
Di malam hari anak-anak terbangun karena suara ledakan dan tidak berhenti menangis. Keluarga itu pun memutuskan keluar dari Kiev kemudian mengungsi ke luar negeri.
Mereka tiba di Hungaria, di mana Mykhailo meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk pulang ke Ukraina. Membantu bangsanya melawan invasi Rusia.
Ia terkejut tidak mendengar kabar dari ayahnya yang bekerja di gereja dekat Nizhny Novgorod, Rusia. Ia menelepon ayahnya dan menceritakan apa yang terjadi. Ayahnya menjawab ceritanya tidak benar, karena tidak ada perang dan sebenarnya Rusia sedang menyelamatkan Ukraina dari Nazi.
Mykhailo mengatakan sebelumnya ia merasa tahu kuatnya propaganda Rusia. Tapi ketika mendengarnya dari ayahnya sendiri ia merasa hancur.
"Ayah saya sendiri tidak percaya pada saya, tahu saya ada di sini dan melihat sendiri dengan mata saya, dan ibu saya, mantan istrinya juga melalui hal ini," katanya.
"Ia bersembunyi bersama nenek saya di kamar mandi selama pengeboman," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto