Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenderal Top Amerika Lontarkan Kata-kata Soal Perang Besar, Pasukan Disiagakan

Jenderal Top Amerika Lontarkan Kata-kata Soal Perang Besar, Pasukan Disiagakan Kredit Foto: Getty Images/Chip Somodevilla
Warta Ekonomi, Washington -

Jenderal Top AS Mark Milley pada Senin (7/3/2022) menyebut perang besar yang bisa terjadi setelah invasi Rusia dan meminta pasukan Amerika siap-siap.

Tentara AS yang ditempatkan di Eropa diminta untuk menunjukkan tekad untuk mencegah terjadinya situasi membahayakan tersebut.

Baca Juga: Partai Komunis Yakin Setelah Rusia, China Sasaran Berikutnya karena Amerika...

Milley yang menjabat kepala staf gabungan AS sedang melakukan tur ke Eropa untuk menunjukkan bahwa  Washington siap membela sayap timur NATO dalam menghadapi agresi Rusia.

Sekutu, yang dipelopori oleh Amerika Serikat, telah mengerahkan ribuan tentara ke negara-negara di sekitar  Rusia saat pertempuran berkecamuk di Ukraina yang bukan anggota NATO.

“Kami perlu memastikan bahwa kami merespons dengan cepat,”  Milley kepada tentara AS yang ditempatkan di pangkalan udara dekat Constanta di Rumania selatan.

Hal tersebut, lanjutnya untuk menunjukkan kekuatan, tekad dan dukungan AS untuk aliansinya demi mencegah agresi lebih lanjut Rusia. 

"Dari tahun 1914, awal Perang Dunia I hingga 1945, akhir Perang Dunia II... 150 juta orang dibantai... Kami tidak ingin itu terjadi lagi," katanya.

Kepada AFP, Miley juga menyebut bahwa persatuan NATO dibutuhkan menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan konflik darat terbesar di benua Eropa sejak 1945."

Amerika Serikat memiliki sekitar 67.000 tentara yang ditempatkan secara permanen di Eropa.  

Hampir 15.000 tentara tambahan telah dikerahkan dalam beberapa pekan terakhir pada  jalur sepanjang 1.200 kilometer di  negara-negara tetangga Ukraina dan Belarusia yang merupakan sekutu Rusia.

Sebanyak 2.500 tentara AS telah ditempatkan di tiga negara Baltik yaitu Lithuania, Latvia dan Estonia.

Lalu ada  10.000 di Polandia, 2.400 di Rumania, 1.500 di Slovakia, 350 di Bulgaria dan 200 di Hongaria.

Milley mengunjungi lima negara ini dalam beberapa hari dalam kunjungan angin puyuh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: