Jokowi Sudah Nyatakan Sikap, Muhaimin Iskandar Tolak Nyerah Soal Tunda Pemilu? Kalau Kompak Pasti...
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengaku bingung dengan Imin. Dedi curiga, jangan-jangan ada backing besar yang membuat Imin berani mengusulkan penundaan Pemilu.
Baca Juga: Formula E Dipersoalkan, Cuitan Geisz Chalifah Menggelegar: Gue Akan Balas dengan Fakta, Tunggu Saja!
“Artinya, ada dukungan yang lebih berkuasa di belakang pernyataan Muhaimin itu. Kekuasaan itu tidak menutup kemungkinan dari Istana. Meskipun hanya oknum,” ulas Dedi, saat dihubungi, tadi malam.
Dedi menyarankan agar Imin lebih belajar pola diplomasi. Mendukung upaya yang memerintahkannya, tetapi jangan sampai menghancurkam elektabilitas dirinya dan PKB.
“Semangat mewacanakan penundaan itu, membuat PKB masuk dalam perangkap kemerosotan elektabilitas. Bahkan bisa jadi memunculkan gejolak dari internal yang masih berpikir rasional secara politis,” tukasnya.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai Imin tak tahu malu dan galau akut. Sebab, Imin masih mencari dukungan sebagai capres, tapi masih ngotot mengusulkan pemilu ditunda.
“Satu sisi terlihat tak siap tanding di Pilpres 2024 karena elektabilitasnya rendah dengan minta penundaan pemilu. Tapi pada saat bersamaan, kerja politik Cak Imin dan deklarasi relawan terus terjadi,” kritik Adi.
Menurutnya, jika usulan penundaan Pemilu hanya sebagai strategi semata, maka itu cara yang salah. Sebab bisa memunculkan sentimen negatif bukan saja ke Cak Imin, melainkan juga ke partai yang dipimpinnya.
“Alih-alih dapat simpati, usul menunda pemilu justru memunculkan sentimen negatif ke Cak Imin dan PKB. Cak Imin memang lagi jadi buah bibir, tapi bukan yang positif yang dibicarakan publik,” pungkasnya. [MEN]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: