BNPT Sibuk Radikal Radikul Penceramah, Mujahid 212 Menggelegar: BNPT Hanyalah...
Mujahid 212 Damai Hari Lubis memberikan tanggapan soal Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengumumkan ciri-ciri penceramah radikal.
Damai lantas mempertanyakan makna dan maksud dari radikal yang sebenarnya.
Ia menyebut jangan sampai masyarakat jadi salah sangka terhadap lembaga tersebut.
"Menurut sebagian besar pendapat publik, BNPT hanyalah kepanjangan dari pemerintah yang Islamophobia untuk itu perlu kejelasan makna dan batasan radikal tersebut versi BNPT," kata Damai dilansir dari GenPI.co, Rabu (9/3).
Baca Juga: Masuk Dalam Daftar Penceramah Radikal yang Viral, Tanggapan UAS Menggelegar: Assalamualaikum...
Menurut dia, kejelasan soal arti radikal yang sebenarnya ini penting.
Damai menyebut jangan sampai program BNPT ini dianggap mengekang kebebasan umat muslim yang dilindungi oleh sistem perundang-undangan Indonesia.
Damai mengatakan, publikasi soal radikal ini harus disampaikan ke seluruh umat muslim sebagai kelompok besar yang membutuhkan dai.
"Publikasi tentang makna radikal ini sangat dibutuhkan utamanya menyangkut apa definisi radikal itu sendiri, karakter dan batasan batasan-batasan yang diperbolehkan dan yang tidak dibolehkan terkait materi dakwah," katanya.
Lebih lanjut, Damai mengatakan bahwa dakwah hakikatnya berdasarkan perintah Al-Qur'ab bagi umat Islam.
Oleh karena itu, para ulama sebenarnya menyampaikan ini hanya kepada umat Islam saja, bukan non-Islam.
Akan tetapi, jika disampaikan secara objektif pun tentu akan memberikan manfaat pula bagi golongan lain.
"Sebab, narasinya tak selalu soal ibadah, tetapi juga kebaikan-kebaikan dan melawan kebatilan," ucap Damai.
Baca Juga: Berhenti Dulu Teriak Kadrun, Menterinya Jokowi Lagi pada "Tugas" Nih ke Arab Saudi Ketemu Pangeran
Oleh karena itu, Damai menganggap apa yang disampaikan penceramah hanya siraman rohani dan bukan racun yang menghalangi kemajuan negara.
"Justru melindungi negara dari ancaman orang-orang yang ingin merusak negara dalam arti luas," katanya.
Selain itu, Damai juga tak ingin tiba-tiba ada cap radikal dan justru malah menimbulkan kegaduhan di publik. (*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto