Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bilang Negara Ketakutan dengan Radikalisme, Refly Harun Kena Labrak, Dibuat Mingkem Seketika!

Bilang Negara Ketakutan dengan Radikalisme, Refly Harun Kena Labrak, Dibuat Mingkem Seketika! Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Teddy Gusnaidi melontarkan kritik keras kepada ahli hukum tata negara Refly Harun yang baru baru ini mengatakan negara sangat takut kepada radikalisme, dan menganggap enteng korupsi yang justru jauh lebih berbahaya dari gerakan radikalisme itu sendiri.

Teddy menilai pernyataan Refly Harun sangat ngawur, biar bagaimanapun juga, kata dia radikalisme jelas jauh lebih berbahaya dari korupsi, sebab radikalisme kata dia bisa bikin Indonesia porak poranda. Lewat gerakan radikalisme ideologi negara dapat diacak-acak.

“Ngawur.. Radikalisme lebih berbahaya daripada korupsi. Kalau korupsi, Ideologi NKRI masih tetap ada. Tapi kalau Radikalisme, Ideologi NKRI bisa hilang,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @TeddyGus dikutip Populis.id Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Angkat Suara Usai Namanya Masuk Daftar Penceramah Radikal, UAS Beri Peringatan Keras: Hati-hatilah!

Teddy melanjutkan, sejumlah negara di dunia sudah hancur berantakan akibat gerakan radikalisme, salah satunya adalah Afghanistan. Negara itu tidak hanya hancur tetapi semua kekayaannya juga turut dikuras habis akibat gerakan kelompok radikal.

“Setelah Ideologi negaranya dirampok, kekayaan pun dirampok. Lihatlah Afghanistan ketika dikuasai teroris Taliban… @ReflyHZ,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Refly Harun memberi sindiran menohok ketika mengetahui dua penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) serta Ustaz Felix Siauw masuk dalam daftar pemuka agama radikal yang tak layak diundang berceramah.

Refly Harun mengatakan, para penceramah yang dikategorikan ustadz radikal itu adalah mereka yang selama ini terang-terangan mengkritik pemerintah dalam setiap ceramahnya, sementara ustaz yang tak pernah mengusik pemerintah kata Refly Harun jelas tidak masuk daftar tersebut.

“Pastilah ini yang suka mengkritik pemerintah. Kalau ustadz yang tidak mengkritik pemerintah tidak radikal ya,” ujarnya melalui kanal Youtube Refly Harun dikutip Senin (7/2/2022).

Refly Harun juga mengaku heran dengan pengelompokan para pemuka agama itu, dengan merilis nama penceramah yang masuk daftar ustaz radikal itu kata Refly Harun menunjukan bahwa negara ini jauh lebih takut dengan isu radikalisme. Padahal korupsi yang merajalela sekarang ini disebutnya jauh lebih berbahaya. 

“Jadi saya katakan negara ini lebih takut dengan radikalisme ketimbang korupsi, karena dianggap radikalisme itu jauh lebih mengusik the establishment mungkin, dibandingkan orang yang korupsi. Padahal kita tahu justru korupsi yang lebih mengkhawatirkan ya,” tuturnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: