Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minta Densus 88 Dibubarkan, Ada yang Teriak Lantang: Teroris Muncul di RI Pas Megawati Jadi Presiden

Minta Densus 88 Dibubarkan, Ada yang Teriak Lantang: Teroris Muncul di RI Pas Megawati Jadi Presiden Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial Helmi Felis mengklaim kelompok teroris baru muncul di Indonesia setelah Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI sejak 2001 hingga 2004. Pada era sebelumnya Indonesia tidak mengenal adanya kelompok teroris.

Hal ini disampaikan Helmi Felis merespons penembakan seorang dokter oleh Densus 88 di Sukoharjo yang sedang ramai dibahas sekarang ini.

“Teroris muncul pertama kali ketika presidennya Megawati,” ujar Helmi dikutip Populis.id di laman Twitternya Kamis (10/3/2022).

Baca Juga: Densus 88 Tembak Mati Dokter yang Diduga Teroris, Tagar #PrayForDokterSunardi Menggema

Helmi kemudian meminta pemerintah untuk membubarkan Densus 88 sebab pasukan kerja - kerja pasukan khusus ini dirasa sangat ganjil.

“Bubarkan saja DENSUS 88 banyak operasinya yang ganjil, kontraproduktif,” jelasnya. 

Dia kemudian membahas aksi terorisme pada 11 September puluhan tahun silam yang menghancurkan menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, adalah sebuah sandiwara belaka.

“Di Amerika serangan menara kembar diduga kuat sebagai sandiwara intelijen, kejadian itu terjadi hanya 1 tahun sebelum Bom Bali,” tegas Helmi.

Diketahui, sosok dokter yang tewas tertembak Densus bernama Sunardi. Dari informasi yang didapatkan, Sunardi selama ini membuka praktik di rumahnya di Keluarahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo.

Sebelum tewas, dari informasi yang didapatkan Sunardi sempat melakukan perlawan terhadap petugas dengan cara menabrakkan mobilnya pada petugas.

“Informasi yang kami terima, keluarga sudah mendapatkan keterangan dari Polres Sukoharjo bahwa dokter Sunardi tewas saat proses penangkapan oleh Densus 88. Informasinya korban melawan,” ujar Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono.

ISAC sendiri merupakan organisasi yang selama ini aktif melakukan advokasi kasus-kasus terkait penangkapan terduga teroris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: