Memasuki tahun ketiga setelah dibentuk pada 2020 program Makmur dinilai dapat menjawab kebutuhan petani melalui berbagai macam inisiatif strategis.
Project Manager Program Makmur PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Adrian R.D. Putera mengatakan beberapa strategi yang dilakukan salah satunya adalah dengan menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen.
Baca Juga: PKT Jalin Kerjasama Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi dengan Kejati Sulsel
"Di sini terpilih pihak yang tepercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada. Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk," ujar Adrian dalam diskusi virtual, Selasa (15/3/2022).
Adrian mengatakan, dalam program Makmur PKT juga memberikan akses permodalan bagi para petani yang merupakan mitra program Makmur.
Beberapa instansi perbankan yang ikut tergabung adalah BNI, BRI, dan Mandiri yang siap mendukung petani dengan modal yang dibutuhkan.
"Selain itu, petani juga mendapatkan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami oleh petani melalui asuransi yang tersedia," ujarnya.
Lanjutnya, perseroan juga melakukan pendampingan teknis bagi para petani yang meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, rekomendasi pemupukan, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok).
"Juga mendistribusikan sarana produksi yang diantaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani," ungkapnya.
Lebih lanjut, Adrian mengatakan sejak awal diluncurkan, program Makmur dirancang untuk menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung bagi petani.
Baca Juga: Program Makmur PKT Berhasil Tingkatkan Produktivitas Padi Hingga 150 Persen
"Dengan sistem pengembangan yang terintegrasi mulai dari riset kebutuhan pasar, inovasi produk, hingga meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui ekosistem pertanian end-to-end tersebut, kami tidak hanya fokus untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian, tapi juga menjamin pertanian yang berkelanjutan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: