Kredit Foto: Pupuk Kaltim
Fokus keberlanjutan dinilai semakin memperkuat strategi bisnis jangka panjang PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), melalui optimalisasi efisiensi produksi, dekarbonisasi, dan penguatan tata kelola berbasis prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).
Perusahaan menegaskan komitmen transisi energi dan pengurangan emisi menuju target net zero emission 2060 dengan langkah bertahap pada seluruh rantai operasional. Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, di Bali, Jumat (28/11/2025).
Teguh menyebut keberlanjutan menjadi bagian dari strategi untuk memastikan ketahanan usaha menghadapi dinamika global, sehingga perusahaan menerapkan pendekatan ESG secara terintegrasi melalui proses produksi, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Penghargaan ini menjadi cerminan inisiatif dan langkah strategis Pupuk Kaltim terhadap tanggung jawab, transparansi, dan akuntabilitas dalam aktivitas operasional. Utamanya mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca menuju target net zero emission pada 2060,” kata Teguh.
Baca Juga: Implementasi GCG Topang Pertumbuhan Berkelanjutan Pupuk Kaltim
Ia menjelaskan peningkatan keberlanjutan perusahaan terekam dalam laporan berkelanjutan (sustainability report), mulai dari perbaikan manajemen energi, penurunan emisi, penguatan sosial, hingga pengembangan tata kelola. “Bagi kami, laporan keberlanjutan bukan sekadar dokumen, tetapi refleksi komitmen dalam menciptakan nilai jangka panjang. Untuk itu, laporan disusun sesuai prinsip keterbukaan agar seluruh pemangku kepentingan mampu memahami apa yang Pupuk Kaltim lakukan,” ujar Teguh.
Di sisi lingkungan, perusahaan mengedepankan efisiensi energi melalui optimalisasi proses produksi, pemanfaatan teknologi modern, dan peningkatan keandalan fasilitas. Perluasan inisiatif dekarbonisasi juga dijalankan lewat pengembangan energi bersih clean ammonia sebagai alternatif rendah karbon untuk mendukung transisi energi nasional sekaligus membuka peluang ke rantai nilai global sektor energi hijau.
Pada aspek sosial, Pupuk Kaltim memperkuat kontribusi terhadap masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi, peningkatan kapasitas petani dan nelayan, serta dukungan pendidikan dan kesehatan berbasis kebutuhan komunitas. “Hal ini ditujukan untuk menciptakan dampak jangka panjang, yang selaras dengan visi perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat secara harmonis dan berkesinambungan,” lanjut Teguh.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Catat Rekor Penghargaan, Tekankan Konsistensi dan Inovasi BUMN Pangan Nasional
Perusahaan juga mengintegrasikan manajemen risiko berbasis ESG agar setiap keputusan strategis mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlanjutan. Pembaruan kebijakan risiko, digitalisasi pemantauan, dan penguatan literasi risiko internal diterapkan untuk mengantisipasi tantangan dari aspek iklim, sosial hingga reputasi. “Transparansi dan akuntabilitas pelaporan menjadi landasan kepercayaan publik terhadap Pupuk Kaltim, sehingga perusahaan terus meningkatkan kualitas penyajian data, metodologi penghitungan, serta evaluasi indikator keberlanjutan,” ucap Teguh.
Sejalan dengan implementasi tersebut, Pupuk Kaltim kembali mempertahankan predikat Platinum untuk kedelapan kalinya pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025. Penghargaan dari National Center for Corporate Reporting (NCCR) ini disebut menjadi bukti konsistensi perusahaan terhadap keberlanjutan dan tata kelola transparan, akuntabel, serta berorientasi masa depan.
Teguh menegaskan keberlanjutan akan tetap menjadi nilai dasar di seluruh aktivitas perusahaan. “Pupuk Kaltim akan terus mengakselerasi inovasi untuk memperkuat ketahanan perusahaan menghadapi dinamika global. Sekaligus wujud kontribusi perusahaan terhadap masa depan yang lebih hijau,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement