- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Jawab Tantangan Produktivitas Pertanian, PKT Optimis Perluas Lahan Pengembangan Hingga 5 Kali Lipat
Kehadiran ekosistem pertanian end-to-end bantu petani lebih produktif
Berdasarkan studi yang dilakukan PKT, petani Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan, diantaranya adalah minimnya akses permodalan, kurangnya fasilitas sarana produksi, pemahaman terhadap kebutuhan pasar dan praktik budidaya yang intensif, dan jaminan pasar atau offtaker bagi beberapa komoditas utama. Oleh karena, program Makmur dirancang untuk menjawab kebutuhan para petani melalui berbagai inisiatif strategis.
Pertama, PKT menjamin adanya pasar atau pihak yang akan membeli hasil panen. Di sini terpilih pihak yang terpercaya dan penuh komitmen untuk membeli hasil panen petani sesuai dengan harga pasar yang ada. Selain itu, offtaker juga dapat mengolah hasil panen untuk menciptakan nilai tambah produk.
Selanjutnya, PKT memberikan akses permodalan bagi para petani yang merupakan mitra program Makmur. Beberapa instansi perbankan yang ikut tergabung adalah BNI, BRI, dan Mandiri yang siap mendukung petani dengan modal yang dibutuhkan. Selain itu, petani juga mendapatkan perlindungan terhadap risiko gagal panen atau gagal bayar yang mungkin dialami oleh petani melalui asuransi yang tersedia.
Baca Juga: Wujudkan Lingkungan Kerja Aman, Pupuk Kaltim Konsisten Terapkan Life Saving Rules
Terakhir, PKT melakukan pendampingan teknis bagi para petani yang meliputi kegiatan analisis tanah, pendampingan argonomis dan budidaya, rekomendasi pemupukan, hingga teknologi dan mekanisasi pertanian melalui aplikasi IFARM - RMS untuk melakukan proses monitoring tanaman secara digital dan mengakses ekosistem dari hulu ke hilir (rantai pasok). Lalu, PKT juga mendistribusikan sarana produksi yang diantaranya adalah benih, pestisida, dan pupuk yang terjamin kualitasnya sebagai upaya mengoptimalkan produktivitas petani.
“Sejak awal diluncurkan, program Makmur dirancang untuk menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung bagi petani, dengan sistem pengembangan yang terintegrasi mulai dari riset kebutuhan pasar, inovasi produk, hingga meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui ekosistem pertanian end-to-end tersebut, kami tidak hanya fokus untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian, tapi juga menjamin pertanian yang berkelanjutan,” tutup Adrian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: