Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Tantangan Produktivitas Pertanian, PKT Optimis Perluas Lahan Pengembangan Hingga 5 Kali Lipat

Jawab Tantangan Produktivitas Pertanian, PKT Optimis Perluas Lahan Pengembangan Hingga 5 Kali Lipat Kredit Foto: Pupuk Kaltim
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna menjawab tantangan produktivitas pertanian nasional, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai produsen urea di Indonesia telah menginisiasi program Makmur, yang fokus menciptakan ekosistem pertanian yang mendukung bagi para petani.

Sejak diinisiasi pada 2020, realisasi program Makmur terus meningkat setiap tahunnya. Sepanjang 2021, program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target 2021 yaitu sebanyak 9.000 petani. Selain itu, PKT juga berhasil mengembangkan 18.110 hektar atau berhasil merealisasikan hingga 151% dari target 2021.

“Sejak awal terbentuknya program Makmur, kami menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani untuk mencapai produktivitas optimalnya. Selain mendampingi petani secara intensif dalam proses operasional sehari-hari, kami juga terus memperkuat kolaborasi end-to-end dengan berbagai pihak seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi. Melalui upaya ini, PKT tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga mendorong tercapainya kesejahteraan petani secara finansial," kata Direktur Keuangan dan Umum PKT, Qomaruzzaman, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Program Makmur Pupuk Kaltim Berhasil Tingkatkan Petani di Malang Hingga 125%

Di 2022 ini, PKT akan terus fokus memperluas pengembangan program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur, mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut. Selain itu, PKT juga fokus pada penerapan triple bottom-line 3P (people, planet, dan profit) di setiap langkah yang akan dilakukan kedepannya, guna menjamin budidaya pertanian yang berkelanjutan. Integrasi teknologi pun menjadi salah satu fokus PKT agar dalam proses menjalankan program semakin efektif dan efisien untuk mencapai target di tahun 2022 ini.

Lebih lanjut, selama lebih dari 2 tahun memperluas program Makmur, PKT juga melihat adanya tren dalam pengembangannya. Project Manager Program Makmur PKT, Adrian R.D. Putera memaparkan, “Program MAKMUR terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Salah satunya adalah dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit. Selain itu, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan PKT, dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam program Makmur. Lebih lanjut, kami juga melihat bahwa wilayah Indonesia timur memberikan tantangan tersendiri dalam penerapan program Makmur, diantaranya karena medan lahan pertanian, ketersediaan fasilitas, hingga sumber daya manusia.“

Baca Juga: Hadapi Musim Tanam 2022, Pupuk Kaltim Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Guna menciptakan manfaat yang lebih luas kepada sebanyak-banyaknya petani, PKT menargetkan 25.000 orang petani menjadi anggota dari program Makmur di tahun 2022 sesuai dengan RKAP, dan target cakupan lahan mencapai 60.000 hektar yang tersebar di wilayah pengembangan program Makmur yang dimandatkan kepada PKT, yakni Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.

“Beberapa wilayah pengembangan program Makmur PKT khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah. Oleh karena itu, dengan adanya program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” ujar Adrian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: