Jokowi Dikritik Amien Rais, Ruhut Sitompul Pasang Badan: Pak Amien Sudah Tua, Urus Cucu Saja
Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul meminta Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais tidak usah mencampuri lebih dalam kerja-kerja yang dilakukan Pemerintahan Joko Widodo.
Hal ini disampaikan Ruhut menanggapi tudingan Amien yang menyebut Presiden Jokowi melakukan berbagai macam pembunuhan selama memimpin Indonesia sejak 2014.
Baca Juga: Elektabilitas Jokowi Masih Tinggi, Bisa Menang Pilpres 2024 Bila Diizinkan 3 Periode
"Pak Amien Rais yang sudah tua, sudahlah urus cucu saja. Bagaimana orang berani mengatakan ini tidak sukses, ini tidak sukses. Dia saja dengan besannya saja enggak sukses," ujar Ruhut kepada JPNN.com, Selasa (15/3).
Eks anggota DPR RI Fraksi Demokrat itu tidak sepakat dengan tudingan Amien mengenai pembalakan liar yang masif saat ini. Dia menilai masalah pembalakan liar di era Presiden Jokowi paling banyak diatasi dibanding era-era presiden sebelumnya.
"Pembalakan liar bahkan di era Pak Jokowilah paling banyak diatasi dibanding era-era sebelumnya," kata Ruhut. Ruhut juga menilai salah kaprah apabila Amien menuduh kerja Jokowi tidak beres sehingga menyebabkan banyak jiwa melayang.
"Kalau mengenai pandemi, waduh enggak salah, nih? Indonesia termasuk selalu lima besar yang tersukses mengatasi pandemi, itu penilaian WHO dan dunia," sambung Ruhut.
Seperti diketahui, Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan sejumlah macam "pembunuhan" selama memimpin Indonesia sejak 2014.
Amien Rais menyebut "pembunuhan" itu dengan istilah ekosida distraction.
Baca Juga: Begini Pernyataan Jokowi Soal Kelangkaan Minyak Goreng
Menurut Amien Rais, pemerintah era Jokowi banyak membiarkan pembalakan liar atau illegal logging hingga deforestasi terhadap hutan di beberapa pulau di Indonesia. Mantan Ketua MPR itu mengatakan "pembunuhan" jenis kedua dengan istilah genosida.
Dia menilai pemerintah kurang sigap menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mengakibatkan ratusan ribu rakyat meninggal dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar