Pendeta Minta 300 Ayat Radikal Dihapus, Orang 212 Geram: Andai Saja di Indonesia, Saya Laporkan Dia
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin merespons pernyataan pendeta yang meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat Alquran.
Pendeta bernama Saifuddin Ibrahim itu menilai 300 ayat Alquran yang dimaksud merupakan biang kerok lahirnya radikalisme.
Baca Juga: Suara Lantang Novel Bamukmin PA 212 Dahsyat, Denny Siregar Disebut-sebut
"Kalau tidak salah orang itu di luar negeri, kalau di sini kita siapkan pelaporan," kata Novel Bamukmin kepada Warta Ekonomi, Rabu (16/3/2022).
Diberitakan sebelumnya, Saifuddin Ibrahim mengunggah video di Youtube NU Garis Lurus yang didalamnya terkandung pernyataan dia meminta Menag menghapus 300 ayat Alquran.
Awalnya, ia meyanjung Menag Yaqut perihal pengaturan penggunaan pengeras suara di tempat ibadah Islam, baik di Masjid maupun Musala.
Kemudian, ia mengungkit soal kurikulum yang ada di sekolah berbasis Islam hingga pesantren. Lagi-lagi, ia menyebut kurikulum di tempat-tempat tersebut berpotensi melahirkan kaum radikal.
"Seperti saya ini, dulunya radikal. Saya pernah ngajar di pesantren, jadi saya ngerti, Pak," ujarnya.
Berangkat dari pernyataan ini, Saifuddin kemudian mengaitkannya dengan 300 ayat Alquran. "Kalau perlu 300 ayat Alquran yang menjadi pemicu hidup intoleran atau radikalisme itu dihapus, Pak. Karena sangat berbahaya," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: