Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Minta Hapus 300 Ayat Alquran, Pendeta Ini Sebut Pesantren Lahirkan Radikal, Menag Meradang!

Selain Minta Hapus 300 Ayat Alquran, Pendeta Ini Sebut Pesantren Lahirkan Radikal, Menag Meradang! Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas lewat Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Thobib Al Asyhar angkat bicara mengenai sejumlah pernyataan kontroversial Pendeta Saifuddin Ibrahim.

Pemuka agama yang satu ini sebelumnya meminta Menag Yaqut menghapus 300 Ayat Alquran dan menyebut pesantren melahirkan bibit radikalisme.

Thobib menegaskan, Menag Yaqut menentang keras omongan Pendeta Saifuddin, sebab orang nomor satu di Kementerian Agama itu juga adalah jebolan pesantren, bahkan keluarga besarnya juga memiliki pesantren yang sudah puluhan tahun berdiri.

Baca Juga: Sebut Pendeta Saifuddin Meresahkan & Adu Domba Antarumat, Mahfud MD: Dia Telah Nistakan Islam!

"Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal. Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren. Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin," kata Thobib dalam keterangannya Kamis (17/3/2022).

Thobib mengatakan, Menag Yaqut menilai pernyataan pendeta Saifuddin itu sangat berpotensi memicu keretakan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Jelas ini bertentangan dengan upaya yang dilakukan Kementerian Agama yang selama ini gencar menguatkan moderasi beragama.

Di mana Menag Yaqut, selama ini kerap mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat yang bukan menjadi kompetensinya.

"Gus Menteri selama ini terus mengajak tokoh agama menjaga kerukunan. Apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin justru dapat mengganggu kerukunan antarumat dan upaya menguatkan moderasi beragama," tuturnya.

Selanjutnya, Menag Yaqut menyebut dirinya sama sekali tidak mengenal Pendeta Saifuddin,b mereka juga tidak pernah bertemu sebelumnya.

“Tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim. Gus Menteri tidak pernah mendengar apa yang diklaim Pendeta Saifuddin berulang kali dikatakan ke Menag," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: