Adapun, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengatakan saat ini Pemprov Jabar menarapkam dua pola pengambilan data yaitu numerik dan spasial. Sehingga bisa memilih data yang bisa dipublikasi ke publik.
"Kita akan share mana saja yang memang bisa di share ke publik dan sebakiknya,"ujarnya
Baca Juga: Januari–April 2022, BPS Sebut Produksi Padi Akan Meningkat 7,7 Persen
Setiawan mengakui jika saat ini terjadi perbedaan data dari setiap dinas atau instansi. Untuk itu, proses digitalisasi menjadi bagian yang penting.
Dengan adanya data numerik dan spasial maka akan diketahui daerah mana saja yang sangat membutuhkan peningkatan untuk program yang digulirkan. Untuk itu, digitalisasi menjadi sangat penting karena semua akan berdasarkan data yang real-time.
"Pemprov Jabar selalu mempublikasikan jika ada data yang bagus maka akan selaras dengan pengambilan kebijakan,"ujarnya.
Setiawan juga mengimbau agar seluruh dinas/instansi/lembaga terkait senantiasa memperkuat penyediaan data dan informasi sektoral berkualitas yang akan disajikan pada Provinsi Jawa Barat Dalam Angka di tahun-tahun mendatang.
"Teman-teman di bawah ini harus betul-betul diberikan ruang sehingga mereka mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi di bawah. Nah, ini yang harus selalu dibangun,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: