Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir: Kita Tidak Mau Pembentukan Anak Cucu BUMN Hanya Sebagai Penyedot Keuntungan

Erick Thohir: Kita Tidak Mau Pembentukan Anak Cucu BUMN Hanya Sebagai Penyedot Keuntungan Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan paparan dalam konferensi pers terkait persiapan Pertamina Grand Prix Of Indonesia 2022 (MotoGP 2022) di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (6/3/2022). Menteri BUMN mengatakan tiket balapan utama di hari Minggu 20 Maret 2022 sudah habis dan akan menyediakan tambahan kuota untuk penggemar Marc Marquez dan Maverick Vinales sebanyak masing-masing 500 tiket Grandstand. | Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan keputusan pembubaran perusahaan yang mati suri atau tidak menguntungkan merupakan hal yang perlu diambil.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar anak-cucu perusahaan pelat merah hanya menyedot keuntungan induk perusahaan. Saat ini, Erick telah melakukan pembubaran kepada tiga perusahaan yang sudah berhenti beroperasi sejak lama. Diantaranya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Sandang Nusantara, dan PT Industri Gelas atau Iglas.

Baca Juga: Tutup 3 BUMN, Erick Thohir: Permasalahan Kepegawaian Diselesaikan Baik-Baik

“Kita tidak mau pembentukan anak cucu ini hanya mengurangi  profit BUMN sebagai turunan perusahaan sebagai yang menyedot keuntungan,” ujar Erick dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/3/2022).

Erick melakukan hal tersebut berlandaskan keinginan agar perusahaan pelat merah sehat dalam keuangan dan operasionalnya. Sehingga diharapkan mampu memberikan nilai tambah pendapatan kepada negara.

“Padahal kami ingin mendorong sebanyak-banyaknya pendapatan utnuk diberikan kepada negara supaya negara bisa mempunyai program yang bisa mendukung masyarakat pada situasi pangan energi ataupun ketidakpastian rantai pasok yang saat ini dialami di seluruh dunia,” ujarnya.

Dengan demikian, keputusan untuk melakukan pembubaran atau penggabungan perusahaan jadi opsi yang tepat diambil dalam mengejar cita-cita tersebut.

“Karena tidak mungkin pemerintah mendapatkan pemasukan berdasarkan pajak saja, nah kami terus mendorong ini (optimalisasi perusahaan),” jelasnya. 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: