Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garda Revolusi Iran Dibuat di Atas Angin, Ternyata Amerika Melunak Gara-gara...

Garda Revolusi Iran Dibuat di Atas Angin, Ternyata Amerika Melunak Gara-gara... Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat mendadak melunak dan bikin Garda Revolusi Iran di atas angin lantaran mempertimbangkan untuk menghapus organisasi itu dari daftar hitam organisasi teroris asing.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Rabu (16/3/2022) bahwa langkah itu diambil sebagai imbalan atas jaminan Iran tentang mengekang pasukan elite itu.

Baca Juga: Kata-katanya Keras! China Dukung Iran Mempertahan Haknya dari Gangguan Amerika

Sumber itu mengatakan, Washington belum memutuskan apa yang mungkin menjadi komitmen yang dapat diterima dari Teheran sebagai imbalan atas langkah seperti itu.

“Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan apakah akan membatalkan penetapan teroris "sebagai imbalan atas semacam komitmen dan/atau langkah-langkah Iran, sehubungan dengan kegiatan regional atau IRGC lainnya,” ungkap sumber yang bicara dalam syarat anonim itu.

Pertimbangan pemerintahan Biden tentang pertukaran semacam itu pertama kali dilaporkan oleh Axios, mengutip sumber-sumber Israel dan AS.

Sebelumnya, adalah eks Presiden AS Donald Trump yang melabeli Garda Revolusi Iran dalam daftar hitam pada 2019 lalu dan menuai kritik tajam dari Partai Republik.

Langkah itu adalah pertama kalinya Washington secara resmi melabeli bagian dari pemerintah berdaulat lainnya sebagai kelompok teroris.

Korps Garda Revolusi Islam atau IRGC adalah faksi kuat di Iran yang mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elite bersenjata dan intelijen. Organisasi ini telah dituduh Washington melakukan kampanye teroris global.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menolak berkomentar ketika ditanya soal pencabutan IRGC dari daftar hitam.

Dia mengatakan bahwa pencabutan sanksi adalah inti dari negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Pekan lalu seorang pejabat Iran mengatakan penghapusan IRGC dari daftar hitam telah didiskusikan hingga Juni 202.

Namun masalah itu menjadi lebih rumit setelah pemilihan garis keras Ebrahim Raisi tahun lalu lalu sebagai presiden Iran.

Pejabat Iran, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Amerika Serikat telah menjelaskan mereka tidak dapat menghapusnya tanpa konsesi besar dari Iran," 

Namun sikap ini telah ditolak oleh negosiator nuklir utama Iran, Ali Bagheri Kani.

Pengaruh politik IRGC dalam struktur kekuasaan kompleks Iran telah meningkat sejak pemilihan Raisi pada Agustus 2021 silam.

Pasalnya, pemerintahannya mencakup lusinan komandan Garda Revolusi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: