PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 30% pada 2022. Adapun laba bersihnya diharapkan tumbuh 40% year-on-year (yoy).
“Kami optimis dapat mencapai target tersebut, seiring dengan tingginya permintaan dari bisnis kemasan (packaging) untuk pengiriman industri ecommerce,” Kata Presiden Direktur ALDO H. Sutanto di Jakarta, kemarin.
Hal itu didorong dari pencapaian ALDO di sepankang 2021 yang cukup signifikan. Emiten yang bergerak di bisnis kertas dan bahan kimia ini membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 32% (yoy) menjadi Rp1,46 triliun sepanjang 2021.
Di tahun yang sama, ALDO meraih laba bersih sebesar Rp 75,8 miliar. Jumlah ini naik 50% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 50,6 miliar.
“Sepanjang tahun lalu, ALDO telah berhasil mencapai peningkatan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sebesar 32% dan 50% YoY. Kami berharap tren positif perseroan dapat terus berlanjut ke depannya seiring prospek cerah industri kertas daur ulang dan pengemasan di Indonesia ditambah dengan peluang yang masih luas di industri polimer berbasis air,”tambahnya.
Pada 2021, lini bisnis kertas menjadi penyumbang utama dengan kontribusi 65%, dimana 38% berasal dari ECO Paper dan 27% dari Alkindo. Adapun lini bisnis kimia menyumbang 35% (17% Swisstex, 18% ALFA).
Lini kertas mendominasi penjualan ALDO sejak akuisisi ECO di tahun 2019. Penjualan tahun lalu masih didominasi oleh pasar domestik sebesar 95% dan sisanya 5% untuk pasar ekspor.
“Alkindo sejak dua tahun terakhir telah masuk ke industri kemasan makanan (paper box) dan tas berbahan baku kertas (paper bag) untuk mendukung pasar FMCG, food and beverages (F&B) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tumbuh signifikan di masa pandemi,”pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: