Pendeta Saifuddin Terus Bikin Gaduh, Persekutuan Gereja Ambil Sikap: Orangnya Suka Cari Sensasi...
Pernyataan kontroversial Saifuddin Ibrahim yang menyerang pokok ajaran Islam dan mengakui sebagai pendeta diminta untuk dihentikan. Kepala Humas Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow meminta umat Islam tak terprovokasi dan menilai Saifuddin hanya ingin mencari sensasi.
Dia mengatakan, PGI tentu berharap agar pernyataan kontroversial yang datang dari Saifuddin Ibrahim itu tak perlu diperpanjang. Sebab, Saifuddin Ibrahim itu dikenal luas sebagai pencari sensasi.
Sialnya, kata Jeirry, dia mengaku diri atau disebut orang sebagai pendeta.
Baca Juga: Saifuddin Sesumbar: Saya Pendukung Jokowi, Bisa Buktikan Pancasila Lebih Bagus dari Kitab Arab!
"Jadi PGI berharap soal itu tak usah ditanggapi lebih panjang. Orangnya kan memang suka cari sensasi dengan membuat sesuatu yang kontroversial dan provokatif. Jadi kalau ditanggapi lebih panjang malah dia akan makin senang," katanya Jeirry dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022).
Dia berharap umat Islam bersabar dan tidak terprovokasi dengan pernyataan Saifuddin Ibrahim itu. Pernyatannya itu tidak ada kaitannya dengan PGI sebagai organisasi gereja di Indonesia.
"PGI berharap umat Islam tak terprovokasi dengan berita seperti itu," katanya.
Selain mengharapkan agar tidak ada umat Islam yang terprovokasi, PGI juga berharap manuver kontroversial Saifuddin Ibrahim itu tidak digunakan oleh orang atau kelompok lain untuk memperkeruh keadaan di tengah upaya konsolidasi kekuatan masyarakat dan umat beragama di Indonesia.
"PGI juga berharap berita itu tidak digunakan oleh kelompok tertentu untuk membuat gaduh dan memperkeruh situasi kerukunan kita. Jadi PGI berharap dihentikan saja membahas dan membicarakan soal itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video seorang pria yang mengaku bernama Saifuddin Ibrahim meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas menghapus 300 ayat dalam Alquran yang dia nilai sebagai teks yang mengajarkan kekerasan dan pembasmian umat Kristiani.
Menko Polhukam Mahfud MD juga telah merespons pernyataan Saifuddin Ibrahim itu. Mahfud bahkan menyatakan bahwa pernyataan itu telah memenuhi unsur penodaan ajaran pokok agama Islam.
Karena itu dia meminta polisi mengusut dan menutup akun YouTube pria yang mengaku murtad dari Islam dan masuk Kristen itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: