Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Buka-bukaan soal Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan, Begini Kondisinya!

Menko Airlangga Buka-bukaan soal Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan, Begini Kondisinya! Airlangga Hartarto | Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, menjelang bulan suci Ramadhan, ketersedian kebutuhan pangan relatif aman.

Meski begitu beberapa komoditas strategis pangan lainnya seperti minyak goreng, kedelai, daging sapi, bawang merah dan cabai merah akan terus dimonitor ketersedian hingga harganya.

“Dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443H, Pemerintah terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders untuk memastikan ketersediaan pangan pokok bagi masyarakat,” kata Airlangga, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga: Kapolri Turun ke Lapangan Buat Cek Stok Minyak Goreng Curah di Bali

Guna mendukung hal tersebut Pemerintah telah merumuskan dan melaksanakan kebijakan dengan berfokus pada 3 aspek ketahanan pangan yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan keamanan pangan.

Dalam aspek ketersediaan pangan, penyediaan sarana dan prasarana produksi serta akses pasar dan kelancaran distribusi menjadi fokus utama Pemerintah.

Selain itu monitoring daerah surplus dan defisit pangan terus dilakukan agar Pemerintah dapat merespon dengan cepat apabila ditemukan daerah yang mengalami defisit pangan.

"BUMN di bidang perhubungan dan transportasi, khususnya yang masuk dalam jaringan tol laut, akan dioptimalkan untuk menjamin kelancaran distribusi pangan ke berbagai daerah," paparnya.

Terkait dengan komoditas minyak goreng, Pemerintah telah menerbitkan sejumlah kebijakan terkait harga jual di tingkat konsumen, yakni sesuai harga keekonomian untuk Minyak Goreng Sawit/MGS kemasan di pasar modern ataupun dengan harga Rp14 ribu per liter untuk MGS curah di pasar tradisional.

Selain memberikan subsidi dalam penyediaan MGS curah, Pemerintah juga melakukan koordinasi dengan produsen guna menjamin ketersediaan minyak goreng di pasar.

Untuk komoditas kedelai, Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk pelaksanaan program bantuan pembelian kedelai kepada pengrajin tahu dan tempe. Sehingga diharapkan tahu dan tempe dapat tetap dinikmati oleh masyarakat sebagai alternatif sumber protein.

"Terhadap komoditas kedelai juga akan diberikan subsidi, sehingga harga jual bisa di-maintain di kisaran Rp11 ribu per kilogram," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: