Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Antisipasi Fluktuasi,Petani Dipacu Produksi Cabai Olahan

Antisipasi Fluktuasi,Petani Dipacu Produksi Cabai Olahan Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) mendorong agar petani bisa memproduksi cabai olahan agar bisa menghasilkan nilai tambah. Terlebih lagi, sambal merupakan makan wajib bagi sebagian orang Indonesia.

Rata-rata orang Indonesia menyukai makanan pedas namun menyegarkan ini. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa jajarannya memberi perhatian kepada petani yang mampu meningkatkan olahan segar menjadi olahan.

“Kami memberikan bantuan APBN berupa sarana dan prasarana pengolahan sejak 2019 untuk membantu kelompok meningkatkan hasil olahannya agar bisa memberikan nilai tambah dan daya saing pada produksinya,” ujar Prihasto di Jakarta, kemarin.

Dirinya mengatakan, komoditas hortikultura khususnya cabai dan bawang rentan berfluktuasi terhadap pasokan dan harga. “Maka harus disiapkan jalan tengahnya, yaitu pengolahan agar komoditas berumur panjang. Sehingga dalam jangka pendek tetap bisa memenuhi kebutuhan di pasar,” jelasnya.

Saat ini, Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu sentra cabai dengan luas tanam 2.578,24 hektar (ha). Pada Januari 2022, tercatat luas panen mencapai 550 ha dengan produksi 20.214,98 ton.

Salah satu kelompok tani di sana mulai mengolah aneka cabai sejak 2011 dikarenakan melimpahnya stok cabai

Pada saat harga cabai mahal seperti ini kelompok ini mengeringkan cabainya dengan kantung plastik sehingga dapat awet bila disimpan lama. Apabila sedang panen raya mereka dapat mengeringkan cabai sebanyak 1 kuintal dalam satu hari.

Secara bertahap mereka mengolah cabai kering menjadi sambal kering dan diolah pada saat diperlukan. Kelompok ini juga menjual cabai kering namun untuk memberikan nilai tambah pada hasil olahanya kelompok ini pengolahan sambal kering dengan aneka rasa yaitu rasa teri dan rasa tongkol.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Tito Minta Satgas Pangan Antisipasi Penimbunan

Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Neni Yuliawati menuturkan dengan kondisi harga cabai saat ini di Lombok Timur berkisar Rp 45 – 50 ribu di tingkat petani, maka stok cabai kering sangat membantu ibu rumah tangga dan pelaku usaha.

“Pengguna cabai segar dapat beralih menggunakan cabai kering dan aneka olahan untuk dikonsumsi,”Ucap Neni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: