Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Gus Baha Beri Penjelasan Soal Hujan: Hujan Itu Bukti Rahmat!

Heboh Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Gus Baha Beri Penjelasan Soal Hujan: Hujan Itu Bukti Rahmat! Kredit Foto: Instagram/Ahmad Bahauddin Nursalim/Gus Baha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi pawang hujan Rara Isti Wulandari di gelaran MotoGP Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat benerapa hari yang lalu menuai polemik publik media sosial. 

Apalagi perempuan kelahiran Papua tersebut menjalankan ritual-ritual untuk memanggil maupun memindahkan hujan sering kali tersorot kamera televisi. 

Alhasil, aksi Rara selama mengamankan cuaca di gelaran MotoGP Mandalika kemarin banyak sekali menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. 

Salah satu tokoh yang agama yang kontra dengan aksi Rara yakni ustaz Khalid Basalamah. Dalam sebuah unggahan videodi akun twitter @eshatehsyah. Ustaz Khalid Basalamah pernah berbicara soal hukum menggunakan jasa pawang hujan. 

"Pawang hujan itu dukun atau penyihir. Taro telur di belakang rumah, taro keris supaya tidak hujan itu jin yang jaga," ucap Ustaz Khalid Basalamah. 

Baca Juga: Heboh di MotoGP Mandalika, Ini Jawaban Menggelegar UAS Soal Pawang Hujan, Simak!

Lantas ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa dalam Islam hukumnya haram bagi seseorang yang menggunakan jasa pawang hujan. 

"Pawang hujan itu dukun nggak boleh dipercaya haram dalam Islam. Walau pun mereka pakai bacaan-bacaan Al-Quran jangan percaya," papar Ustaz Khalid Basalamah. 

"Ada acara terus hujan, ya biarin akhi kan rahmat dari Allah. Kalau hujan terus tunda di hari lain," sambungnya. 

Menganai pawang hujan ini ulama kharismatik asal Rembang K.H. Ahmad Bahauddin alias Gus Baha juga beri penjelasan. 

Melalui sebuah unggahan video di kanal youtube Sekolah Akhirat, menurut Gus Baha hujan yang diturunkan oleh Allah merupakan sebuah rahmat. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: