Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo buka-bukaan mengaku warga Jakarta memerlukan pawang anggaran Formula E, guna mengusir tuyul-tuyul yang mengganggu uang rakyat.
Sigit Widodo menegaskan, perhelatan Formula E sejak awal sudah aneh, karena tidak ada dalam RMJMD DKI Jakarta, tetapi Gubernur Anies Baswedan memasukkan di APDB-P 2019.
Baca Juga: Pak Anies Dengarkan, Anda Diminta KPK untuk Kooperatif Terkait Formula E
Selain itu, Sigit Widodo merasa terkejut karena Anies Baswedan menggunakan uang hasil utang untuk Formula E.
"Ajaibnya lagi, Gubernur Anies sudah memutuskan untuk berutang Rp 180 miliar dan membayar commitment fee sebesar Rp 560 miliar sebelum APBD-P itu disahkan," jelas Sigit Widodo kepada GenPI.co, Senin (21/3).
Sigit Widodo menjelaskan keanehan lain Formula E ketika tidak lagi dibiayai DPRD DKI Jakarta, karena Pemprov meminta Rp 2,3 triliun untuk commitment fee selama lima tahun.
Namun, Sigit Widodo makin merasa janggal ketika Pemprov DKI menurunkan jadi Rp 560 miliar yang mana dikatakan sudah dibayar.
"Ini sangat aneh, karena penurunan nominal yang fantastis," ungkap Sigit Widodo.
Sementara itu, Sigit Widodo kembali menyoroti proyek pembangunan sirkuit Formula E yang terasa aneh.
Pasalnya, kata Sigit Widodo, JakPro mengaku sudah melaksanakan tender untuk pembangunan sirkuit Formula E, tetapi tidak secara terbuka.
"Seketika muncul nama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai pemenang tender, padahal di web e-procurement Jakpro hanya disebutkan terjadinya gagal tender," kata Sigit Widodo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar