Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Ada Peran Unit Tank Tertua di Dunia dalam Perang Ukraina, Konon Kekuatannya...

Ternyata Ada Peran Unit Tank Tertua di Dunia dalam Perang Ukraina, Konon Kekuatannya... Tank Angkatan Bersenjata Ukraina bergerak menuju Krimea, Rusia. | Kredit Foto: Reuters/Armed Forces of Ukraine
Warta Ekonomi, London -

Kantor berita Rusia Sputnik menyebut unit tank tertua di dunia mengambil bagian dalam perang di Ukraina.

Unit tank yang dimaksud adalah The Royal Tank Regiment (RTR) milik Kerajaan Inggris. Ini sekilas profil unit tank tertua di dunia The Royal Tank Regiment: 

Baca Juga: Terdampak Perang Rusia-Ukraina, Ini yang Dilakukan PKT

1. Dibentuk oleh Angkatan Darat Inggris pada 1916, saat Perang Dunia Pertama.

2. Moto resmi resimen ialah Fear Naught.

3. Warna resimen adalah cokelat, merah dan hijau.

4. Garnisun RTR berada di Bovington Camp, Dorset dan di Tidworth Camp, Wiltshire.

5. RTR berperan dalam PD I, PD II, Perang Korea, dan Perang Irak.

Sputnik mengeklaim salah satu korespondennya menemukan dokumen tentang pelatihan militer prajurit Ukraina yang bertempur di Donbass.

Konon dokumen yang ditemukan di Volnovakha itu berupa sertifikat yang mengonfirmasi prajurit Ukraina menyelesaikan kursus pelatihan sersan junior dengan partisipasi instruktur Inggris.

Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Royal Tank Regiment.

Menurut sertifikat itu pelatihan terdiri dari empat modul yakni pelatihan senjata, navigasi, pelatihan medis, dan gerakan berpasangan.

Masih menurut Sputnik, Inggris mengumumkan akan memasok ribuan rudal ke Ukraina dan mengalokasikan puluhan juta pound untuk kebutuhan militer yang mendesak di Kiev.

Sputnik menyebut Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari sebagai tanggapan atas seruan dari rakyat Donetsk dan Lugansk yang meminta perlindungan lantara diserang pasukan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan operasi itu bertujuan untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: