Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kanker dan Tumor Dapat Ditekan dengan Konsumsi Minyak Sawit Merah

Kanker dan Tumor Dapat Ditekan dengan Konsumsi Minyak Sawit Merah Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Program Studi Gizi Universitas Binawan, Angga Rizqiawan, S.Gz, M.Si, dalam webinar dengan tema "Tren Bisnis Pangan dan Kuliner UKMK Berbasis Minyak Sawit Sehat" yang diselenggarakan Majalah Sawit Indonesia dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada Rabu (23/3/2022) menjelaskan bahwa minyak sawit merah dapat menekan potensi resiko penyakit kanker dan tumor payudara.

Perlu diketahui, minyak sawit merah merupakan hasil pemurnian minyak sawit mentah (crude palm oil) tanpa melalui proses pemucatan sehingga masih memiliki kandungan Betakaroten, Karotenoid, dan Tokoferol (Vit E) yang tinggi. Kandungan ini dapat berperan sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan kapasitas antioksidan penderita tumor payudara.

Baca Juga: Arifin Tasrif: Kebutuhan Biodiesel Berbasis Sawit Sangat Besar dan Terus Tumbuh

Lebih lanjut dijelaskan Angga, salah satu senyawa kunci yang terdapat pada minyak sawit merah yang tersisa setelah refining process (500-700 ppm) sehingga memberikan warna merah oren, yakni terdiri dari 54,4 persen Betakaroten; 36,2 persen a-karoten; dan 3,3 persen y-karoten.

"Minyak sawit merah mempunyai kandungan Betakaroten yang lebih tinggi daripada wortel," kata Angga, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Jumat (25/3/2022).

Uji coba dan riset dilakukan Harianti et al. (2019) pada pria dewasa yang mengalami dislipidemia (kondisi di mana kadar lemak dalam darah meningkat yang berisiko penyebab penyakit jantung dan stroke). Penderita dislipidemia tersebut diberikan kue kering yang bahan pembuatannya menggunakan minyak sawit merah sebagai pengganti margarin.

Hasilnya, mengonsumsi kue kering berbahan minyak sawit merah tersebut dapat menurunkan kolesterol total, LDL-C, MDA, dan LDL teroksidasi serta meningkatkan aktivitas enzim SOD serum secara nyata.

Dijelaskan Angga, kue kering tersebut juga diberikan kepada penderita tumor jinak payudara selama 8 minggu. Penelitian yang dilakukan pada 2020 ini terbukti dapat meningkatkan kadar SOD (antioksidan meningkat), menurunkan kadar TNF-a dan 8-isoprostan serum serta terjadi pengecilan ukuran tumor payudara secara signifikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: