Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pesan Habib Bahar ke Pemerintah Bikin Merinding, Ungkap Alasan Indonesia Sulit Maju

Pesan Habib Bahar ke Pemerintah Bikin Merinding, Ungkap Alasan Indonesia Sulit Maju Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Eks Pentolan FPI Habib Bahar bin Smith menjelaskan bahwa Indonesia baru bisa menjadi negara kaya jika pemerintah bisa bekerja dengan benar.

Hal tersebut disampaikan Habib Bahar sebagai jawaban atas pertanyaan seorang warganet yang dibacakan oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam sebuah sesi wawancara.

Baca Juga: Ditanya Bakal Beri Dukungan ke Siapa di Pilpres 2024, Siapa Sangka Habib Bahar Jawab Begini

“Mengapa Indonesia tidak kaya seperti negara Islam lainnya? Apakah Allah mengutuk Indonesia?” ujar Refly membacakan pertanyaan seorang warganet dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis (24/3).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Habib Bahar mengatakan bahwa suatu negara bisa kaya dan makmur bergantung oleh kinerja pemerintah.

“Bagaimana negara kita mau kaya, kalau urusan akhirat saja dikorupsi? Dana haji dan Alquran saja dikorupsi, apalagi cuma pembangunan jalan,” katanya.

Lebih lanjut, Habib Bahar menegaskan bahwa dirinya lebih memilih untuk dibenci seluruh alam karena menyampaikan kebenaran daripada harus berbohong.

“Saya tak mau seluruh alam mencintai saya karena menyembunyikan kebenaran,” ungkapnya.

Habib Bahar mengaku bahwa dirinya tak pernah diekspos ketika sedang mengajar atau memberikan ceramah dengan bahasa yang lembut.

“Ketika saya sedang bahas akhlak dan adab, tak ada yang masukin. Jadi, orang hanya tahu bahwa Bahar bin Smith radikal, arogan, dan intoleran,” tuturnya.

Baca Juga: Nahloh, Menag Yaqut Disebut Buzzer oleh PA 212, Jokowi Diminta Bertindak

Meskipun begitu, Habib Bahar mengaku tak mempermasalahkan citra buruk yang diberikan pada dirinya.

“Terserah saja mau bilang apa, saya tak pernah peduli,” paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: