Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata Dungu Menggelegar, Rocky Gerung 'Sentil' Keras Menterinya Jokowi Soal Pemecatan Noel: Buzzer...

Kata Dungu Menggelegar, Rocky Gerung 'Sentil' Keras Menterinya Jokowi Soal Pemecatan Noel: Buzzer... Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemecatan atau pemberhentian sosok Immanuel Ebenezer (Noel) seroang loyalis Presiden Jokowi dari posisi komisaris di anak perusahaan BUMN menjadi perbincangan di tengah publik.

Ketua Jokowi Mania (JoMan) ini mendapat sorotan publik lebih ketika dirinya bersedia menjadi saksi meringankan Munarman yang diduga melakukan tindakan terorisme.

Jelas hal ini menjadi sorotan karena jalan politik dua sosok tersebut sangatlah berbeda, tetapi Noel mengaku berteman dengan Munarman saat aktif menjadi aktivis dan merasa tahu bahwa Munarman buknlah sosok seperti yang dituduhkan (teroris).

Mulai dari situ, suara agar Noel “ditendang” dari jajaran Komisaris di lingkungan BUMN terus berdatangan terlebih dari pendukung keras pemerintah. Gesekan Noel dan Denny Siregar memperkuat hal tersebut.

Menanggapi pemecatan Noel ini, pengamat politik sekaligus aktvis Rocky Gerung memberikan pandangannya.

Lewat video akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky mengungkapkan bahwa sosok Noel yang sangat jelas soerang pendukung Jokowi tidak bisa menutupi hati nuraninya terkait hak asasi manusia.

“Tapi saudara Noel orang yang sangat Jokower tapi juga dia tidak bisa mengkhianati hati nuraninya jika menyangkut soal hak asasi manusia,” ucap Rocky dalam video di akun Youtube miliknya, dikutip Minggu (27/3/22).

Baca Juga: Investor Hengkang dari Proyek IKN, Rocky Gerung Sentil Luhut: Jokowi Bengong Aja karena Nggak Ngerti

Rocky pun merasa bahwa rezim Jokowi adalah rezim yang rapuh.

Hal ini karena berkaca pada apa yang Noel alami. Noel yang hanya komisaris di anak perusahaan BUMN harus “ditertibkan” hanya karena dianggap dekat atau berteman dengan para pihak yang sering dibahasakan pendukung pemerintah sebagai “kadrun”.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: