Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telak! Denny Siregar Sebut Pendeta Saifuddin Otaknya Rusak dan Salah Pahami Ayat

Telak! Denny Siregar Sebut Pendeta Saifuddin Otaknya Rusak dan Salah Pahami Ayat Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial, Denny Siregar memberikan pandangannya terhadap pendeta kontroversial Saifuddin Ibrahim yang sempat meminta dihapusnya 300 ayat Al-Qur.'an kepada menteri agama, Yaqut Cholil Qoumas. Hal itu disampaikan Denny melalui video yang tayang kanal YouTube CokroTV dengan judul: "HATI-HATI, K4DRUN NYAMAR JADI PENDETA."

Dalam video itu Denny menyebut, pemahaman agama, terkhusus kitab sucinya, harus memperhatikan konteks agar dapat memahaminya secara utuh. Konteks yang dimakud Denny adalah kapan,dimana,dan pada situasi apa ayat tersebut diturunkan.

Baca Juga: Panas! Usai Terawan Dipecat IDI, Ribka Tjiptaning Sebut Jokowi Dilecehkan

Denny juga mencontohkan pada zaman dahulu bila dituliskan surat untuk mengirimkan uang menggunakan wesel pos, tentulah relevan. Tapi bila surat yang sama dibaca dizaman sekarang, dan tetap ingin mengirimkan uang lewat wesel pos, tentulah tidak relevan. Pasalnya, isi suratnya sama, namun teknologinya telah berkembang.

"Begitu juga di kitab suci. Ayat-ayat yang ada di kitab suci itu sudah ribuan tahun lamanya. Dan muncul di saat zaman, peristiwa dan situasi pada masanya. Ayat-ayat itu tidak salah. Yang salah adalah orang-orang yang memahami kitab suci itu, tidak pakai logika berdasakan zaman sekarang," kata Denny menjelaskan, dikutip Wartaekonomi.co.id.

Lebih lanjut, ia mengaitkan narasinya itu dengan pendeta Saifuddin Ibrahim. Bagi Denny, pendeta Saifuddin sudah salah dalam mengartikan ayat-ayat dikitab suci.

Baca Juga: Gerindra Buka-Bukaan Soal Koalisi untuk Pilpres 2024, Ternyata Oh Ternyata

"Saya tahulah pendeta Saifuddin ini sudah salah dalam memaknai ayat dalam kitab suci," katanya.

Lalu, Denny Siregar mengaitkan sikap Saifuddin Ibrahim yang kontroversial dengan latar belakangnya dahulu kala mengaku pernah beragama Islam. Denny mengaku menemukan informasi kalau Saifuddin pernah menjadi petinggi organisasi Negara Islam Indonesia (NII)--organisasi radikal yang kini telah dilarang--

"Organisasinya, NII atau Negara Islam Indonesia, dan kemudian semua pemikirannya dinyatakan terlarang. Tapi, mereka tetap melakukan gerakan bawah tanah secara diam-diam," sebut Denny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: