Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF Justru Soroti Situasi Rentan Timur Tengah Imbas Perang Rusia di Ukraina

IMF Justru Soroti Situasi Rentan Timur Tengah Imbas Perang Rusia di Ukraina The International Monetary Fund (IMF) logo is seen at the IMF headquarters building during the 2013 Spring Meeting of the International Monetary Fund and World Bank in Washington, April 18, 2013. | Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas

Pejabat itu dengan cepat mencatat bahwa ada kebutuhan masyarakat untuk membedakan antara minyak dan gas. Dampak larangan minyak Rusia tidak sebahaya keputusan untuk mencegah gas apa pun dari Moskow.

Ada beberapa alasan untuk ini, tetapi terutama karena dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyiapkan infrastruktur untuk mengangkut gas alam. 

Ini juga termasuk kebutuhan akan kapal tanker LNG dan prosedur teknis lainnya yang penting untuk mengangkut dan mengimpor gas. Sedangkan untuk minyak, kebutuhan dunia sekitar 100 juta barel per hari. 

Rusia bertanggung jawab atas hanya 5 juta barel minyak mentah per hari, menurut Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat. Dan meskipun ada sanksi, minyak Rusia masih dibeli oleh negara-negara seperti China dan India, meskipun dengan tarif diskon. 

Hal yang sama berlaku untuk ekspor minyak Iran, yang tidak berhenti meskipun ada sanksi. Pejabat IMF mengatakan bahwa Teheran terpaksa menjual minyaknya dengan "tarif diskon" karena ketidakmampuannya mengakses semua pasar. 

Jika kesepakatan nuklir dicapai antara Amerika Serikat dan Iran dan keringanan sanksi memungkinkan minyak Iran memasuki pasar global, ini akan berdampak kecil pada harga minyak domestik, menurut pejabat itu.

“Tidak perlu, saat ini, di pasar untuk peningkatan pasokan [minyak],” kata pejabat itu. 

Salah satu alasan utama krisis minyak saat ini adalah kurangnya investasi di sektor energi karena semakin banyak politisi mencari “alternatif bersih.”  

Kunci untuk memperbaiki pasar adalah kebijakan Amerika Serikat terhadap energi.  Sejak pemerintahan Biden menjabat, sebagian besar fokus para penasihat dan pejabatnya adalah pada apa yang disebut energi bersih dan memerangi perubahan iklim. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: