Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Direktur IMF Sarankan Negara Asia Harus Fokuskan ke Permintaan Domestik untuk Menghadapi Tekanan Global

Direktur IMF Sarankan Negara Asia Harus Fokuskan ke Permintaan Domestik untuk Menghadapi Tekanan Global Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Departemen Asia dan Pasifik Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Krishna Srinivasan menyarankan aga negara-negara Asia harus memfokuskan diri ke pertumbuhan berbasis permintaan domestik dan memperdalam integrasi regional.

Ini dilakukan sebagai solusi atas situasi ketidakpastian global dan menghindari risiko-risiko negatif dari ketegangan perdagangan.

"Ini adalah kawasan yang sangat bergantung pada perdagangan eksternal. Jadi, setiap kali ada guncangan pada perdagangan global, dampaknya akan jauh lebih besar bagi Asia," kata Krishna dikutip dari Xinhhua.

Meski demikian, situasi berat kali ini ada sisi positifnya, meski memang terdapat risiko-risiko negatif yang berasal dari ketidakpastian perdagangan, kerentanan terkait utang, dan faktor-faktor lainnya.

Baca Juga: IMF Peringatkan Dampak Negatif Perang Dagang

"Asia memiliki peluang untuk lebih fokus pada pertumbuhan yang didorong oleh permintaan domestik," tambahnya.

Tantangan lainnya lagi yang harus dihadapi negara Asia adalah kontribusi permintaan domestik terhadap pertumbuhan di kawasan Asia dan Pasifik telah melambat secara signifikan dibandingkan dengan periode prapandemi.

Dirinya menyoroti manfaat dari integrasi yang lebih besar di kawasan itu, yakni produk domestik bruto (PDB) berpotensi tumbuh hingga 1,4 persen dalam jangka menengah untuk seluruh Asia.

Selain itu, negara-negara yang lebih terbuka dan terhubung dengan rantai pasokan global akan merasakan manfaat yang jauh lebih besar.

Baca Juga: IMF: Perdamaian Gaza Akan Untungkan Ekonomi Timur Tengah

Menurut perkiraan terbaru IMF, pertumbuhan di kawasan Asia-Pasifik diproyeksikan melambat dari 4,5 persen tahun ini menjadi 4,1 persen pada 2026.

Meskipun pertumbuhannya melambat, Asia akan tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi global, dengan kontribusi sekitar 60 persen pada tahun ini dan 2026, kata Srinivasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: