Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN Tegaskan Indonesia Harus Mampu Manfaatkan Besarnya Market Dalam Negeri

Menteri BUMN Tegaskan Indonesia Harus Mampu Manfaatkan Besarnya Market Dalam Negeri Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Bogor -

Besarnya potensi pasar Indonesia harus mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahterahan masyarakat bukan untuk kemajuan bangsa lain. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pasar dalam negeri tidak lagi didominasi oleh produk-produk asing. 

Erick menyebut pasar dalam negeri akan diperuntukkan bagi pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Pemerintah pun terus mendorong produk lokal atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menguasai pasar domestik.

"Market kita yang besar ini bukan waktunya lagi dieksploitasi bangsa lain," ujar Erick dalam kuliah umum dipantau virtual, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Resmikan Terminal LNG Benoa, Pengamat: Erick Thohir Bangkitkan Ekonomi Kreatif Dan UMKM Di Bali

Erick mengatakan, untuk dapat memanfaatkan pasar dalam negeri dan menjadi sarana produktif bagi masyarakat adalah dengan diawali oleh pembentukan peta jalan atau roadmap hingga penguatan hilirisasi sumber daya alam (SDA). 

Roadmap ini dibentuk berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Indonesia. Artinya, desain peta jalan tidak merujuk pada kepentingan negara lain. Mmenurutnya Ini akan memberi dampak keekonomian secara signifikan. Pasalnya, hilirisasi membuka peluang bagi penyerapan tenaga kerja baru secara besar-besaran hingga menggenjot bisnis UMKM

"Kita harus introspeksi tanpa menyalahkan siapa-siapa karena itu kita harus punya roadmap kita sendiri, dimana bangsa lain ikut roadmap kita, bukan kita ikut-ikutan bangsa lain," ujarnya.

Baca Juga: Stafsus Menteri BUMN : Lucu Juga Kalau Pertamina Subsidi Mobil Mewah

Lanjutnya, jika Indonesia terus berjalan tanpa adanya peta jalan dan hilirisasi maka eksploitasi pasar dalam negeri masih akan terjadi ke depannya. 

Pasalnya, dominasi ini sudah terjadi sejak zaman Belanda, di mana banyak negara berupaya merebut kekayaan sumber daya alam Indonesia. 

"Kita enggak anti-asing, tapi sekian lama kita dieksploitasi, sumber daya alam kita sejak dari zaman Belanda jadi bahan rebutan. Akhirnya SDA kita ini harus dipastikan menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi kita," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: