Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Media Kritisi Survei Galon YLKI

Pengamat Media Kritisi Survei Galon YLKI Kredit Foto: Istimewa

Selain itu, menurutnya, survei yang dilakukan YLKI yang menyimpulkan bahwa  AMDK galon guna ulang yang terpapar sinar matahari akan menimbulkan migrasi zat BPA ke air minumnya, itu tidak bersifat objektif. 

“Kesimpulan seperti itu kan harus diukur dengan alat tertentu, dan bukan sekadar opini. Bahkan, untuk mengukur keterpaparan sinar matahari pun juga perlu ketersediaan alat ukur dan penguasaan teknis tersendiri, yang masyarakat awam tidak paham dan tidak bisa melakukannya. Ini harus dilakukan oleh orang yang ahli atau profesional di bidangnya,” katanya.

Selain itu, kata Satrio, dalam penelitian ilmiah harus ada batasan yang jelas untuk pengertian terpapar sinar matahari. “Apalagi jika mau mengklaimnya hingga ke tahap yang berisiko pada kesehatan konsumen,” ucapnya.

Dia mencontohkan seperti apakah terpapar matahari pada pukul 6.30 pagi bisa disamakan dengan terpapar matahari pukul 12.00, berapa lama AMDK galon guna ulang harus terpapar sinar matahari dan berapa sebetulnya suhu maksimal yang bisa terjadi sehingga bisa dikategorikan berisiko bagi kesehatan konsumen. 

“Hal-hal semacam ini lazim dalam penelitian ilmiah, tetapi tidak tercakup dalam survei YLKI itu. Jadi, survei yang dilakukan YLKI ini sebenarnya cuma embel-embel atau basa-basi. Karenanya, survei itu tidak bisa dijadikan landasan untuk membuat kesimpulan ataupun rekomendasi,” tukasnya.

Satrio membandingkan klaim-klaim YLKI ini dengan pernyataan pakar yang lebih kompeten menyoroti soal BPA dalam galon AMDK.

Dia menyebut pakar polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin, yaang menyatakan bahwa galon AMDK berbahan PET yang digunakan untuk galon sekali pakai lebih berisiko jika terkena sinar matahari dan benturan, dibandingkan galon guna ulang yang berbahan Polikarbonat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: