Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Menurun, Wacana Tiga Periode Bisa Ambyar

Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Menurun, Wacana Tiga Periode Bisa Ambyar Kredit Foto: Antara/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden-Lally Rachev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa waktu belakangan ini muncul dukungan wacana memperpanjang jabatan Presiden Joko Widodo. Gerakan presiden jokowi tiga periode pun ramai dibahas di media sosial hingga kalangan elite politik.  

Namun demikian, rupanya kepuasan publik pada kinerja presiden mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Hal itu tentu saja dipicu kenaikan harga bahan pangan dan beberapa kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Apdesi Dukung Jokowi Tiga Periode, Refly Harun: Tidak Sekalian Deklarasi Jokowi Seumur Hidup?

Data tersebut merupakan salah satu temuan dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional” yang dirilis pada Rabu 30 Maret 2022.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasinya menyatakan bahwa ada 64,6 persen publik yang merasa puas atau sangat puas atas kinerja presiden Jokowi. Sementara yang menyatakan sebaliknya, kurang atau sangat tidak puas, sebanyak 32,2 persen.

Approval rating atau tingkat kepuasan pada kinerja presiden ini, lanjut Deni, mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir, dari 71,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 64,6 persen pada survei Maret 2022. Penurunan ini terendah sejak kerusuhan penetapan hasil Pemilu pada Juni 2019 (62,2 persen).

Pada saat yang sama, penilaian negatif pada kinerja presiden mengalami kenaikan dari 25,3 persen pada Desember 2021 menjadi 32,2 persen pada Maret 2022.

“Kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi berhubungan dengan evaluasi atas kondisi ekonomi, politik, keamanan, dan penegakan hukum. Ada kecenderungan mereka yang menilai positif keadaan ekonomi, politik, keamanan dan penegakan hukum juga memberi apresiasi pada kinerja presiden. Demikian sebaliknya,” papar Deni dikutip pada Rabu (30/3/2022).

Deni menambahkan bahwa tingkat kepuasan ini juga berhubungan dengan evaluasi publik atas kinerja pemerintah dalam mengatasi harga-harga kebutuhan pokok dan penanganan wabah Covid-19.

Baca Juga: Mantan Pemimpin NU Buka-Bukaan Soal Islam Nusantara, Ternyata...

Survei ini dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%.

Sebanyak 1027 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13 - 20 Maret 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: