Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Omongan Said Aqil Siradj Menggelegar: Islam Nusantara Bukan Aliran Agama Baru, Melainkan Hanya...

Omongan Said Aqil Siradj Menggelegar: Islam Nusantara Bukan Aliran Agama Baru, Melainkan Hanya... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siradj berbicara mengenai keberadaan Islam Nusantara di Tanah Air.

Islam berhasil membangun peradaban sampai ke Afrika, Spanyol, Persia, India,  kemudian masuk hingga Nusantara.

Baca Juga: Pernyataan Said Aqil Kembali Viral, Singgung Jenggot & Gamis Orang RI yang Bergaya Kearab-araban

"Islam Nusantara berasal dari berbagai sumber seperti dari China atau Kamboja, Gujarat India, ada dari Persia, dan ada juga yang langsung dari Hadramaut atau Tanah Arab," ungkap Said Aqil Siradj seperti dikutip dari Youtube, Kamis (31/3/2022).

Maka Islam Nusantara dari berbagai sumber dan beragam tersebut memiliki pemikiran tersendiri sehingga lahir Islam dengan tipologi tertentu atau dengan kekhususan sendiri.

"Maka dengan tegas saya katakan bahwa istilah Islam Nusantara ini bukan mazhab, bukan firqoh, bukan aliran agama baru. Melainkan hanya meningkatkan kekhususan tipologi Islam," tambah Said.

Lanjutnya bahwa tipologi Islam Nusantara yang paling utama mementingkan dan mengharmonisasikan antara ideologi budaya dan agama. 

"Kita membangun agama di atas budaya. Budaya kita jadikan infrastruktur agama sehingga budaya dan agama akan kuat, khususnya agama Islam," ujarnya.

Hal ini sudah di bawa oleh para ulama terdahulu dalam berdakwah menyebarkan Agama Islam di Nusantara. 

"Budaya dan agama ini yang dibawa oleh para ulama untuk datang ke Nusantara khususnya Wali Songo yang telah berhasil menyebarkan Islam di Nusantara selama 50 tahhun dari Tahun 1.200 hingga Tahun 1.250," jelas Said.

Dengan keberhasilan itu pula, kerajaan-kejaraan seperti Majapahit, Sriwijaya, dan Padjadjaran akan hilang dengan sendirinya tanpa perang dan pertumpahan darah.

"Yang ada hanya pendekatan budaya sebagai peradaban dan agama dengan akhlakul karimah," tandasnya.

Beberapa budaya yang berjalan baik dengan Agama Islam yaitu seperti kenduri, selametan, aqiqah, dan bedug.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfi Dinilhaq
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: