Kemendikbudristek Ajak Terapkan Semangat Gotong Royong dalam Bangun Pendidikan Wujudkan SDM Unggul
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Iwan Syahril selaku Ketua Kelompok Kerja Bidang Pendidikan G20 (G20 Education Working Group/G20 EdWG), pada Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) mengatakan bahwa nilai solidaritas dan kerja sama atau gotong royong yang dimiliki Indonesia mendapat apresiasi yang sangat baik dari para negara anggota, negara undangan khusus, dan organisasi internasional.
"EdWG menjadi ajang dunia menata dan mereimajinasi ekosistem pendidikan di masa depan. Sehingga, kita harus menguatkan gotong royong, empati, dan kerja sama untuk menanggulangi masalah bersama-sama," tutur Iwan dalam keterangannya pada Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Pimpin EdWG G20, Kemendikbudristek Ajak Bangkitan Masalah Pendidikan Dunia dengan Merdeka Belajar
Selain itu, Iwan menjelaskan bahwa kepemimpinan Kemendikbudristek pada G20 EdWG membuka potensi-potensi baru kerja sama atau gotong royong di bidang pendidikan dengan negara-negara lain yang ia Yakini akan sangat bermanfaat untuk mewujudkan SDM unggul.
Prioritas yang sangat mencerminkan nilai luhur bangsa Indonesia yakni gotong royong, dinilai UNESCO sangat relevan dengan tema G20 yaitu pulih bersama (Recover Together, Recover Stronger). Untuk sektor pendidikan menurut Gunawan Zakki yang mewakili UNESCO, sangat penting karena Indonesia telah berhasil menerapkan dan mencatatnya sebagai nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh bangsa dan negara.
Baca Juga: Delegasi G20 EdWG Kunjungi Candi Borobodur dan Prambanan, Warisan Kebudayaan Indonesia
"Semoga praktik baik pendidikan ini menjadi langkah bersama yang dilakukan di seluruh dunia," harapnya.
Gunawan juga menyebutkan UNESCO akan membawa agenda prioritas G20 EdWG yang diusung Kemendikbudristek ke pertemuan-pertemuan tingkat dunia yang digelar UNESCO sampai setelah masa Presidensi Indonesia pada G20. Keempat agenda prioritas yang berakar dari konsep Merdeka Belajar ini adalah Pendidikan Berkualitas untuk Semua (Universal Quality Education), Teknologi Digital dalam Pendidikan (Digital Technologies in Education), Solidaritas dan Kemitraan (Solidarity and Partnership), dan Masa Depan Dunia Kerja Pascapandemi Covid-19 (The Future of Work Post Covid-19).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas